Mohon tunggu...
Intania
Intania Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

خير الناس انفعهم للناس

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Fred M Donner terhadap Kajian Sejarah Islam Awal dan Al Quran

24 Juni 2021   00:15 Diperbarui: 24 Juni 2021   00:38 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Riwayat Hidup Fred M. Donner

Fred Mcgraw Donner dilahirkan di Washington, D.C pada tahun 1945. Kemudian dibesarkan di Basking Ridge, New Jersey. Ia kuliah di Universitas Princeton dan memperoleh gelar Bachelor of Arts dalam kajian oriental pada tahun 1968, setelah menghentikan studinya dari tahun 1966-1967 untuk melanjutkan studi bahasa Arab di Pusat Studi Arab Timur Tengah (MECAS) di desa Shimlan,Libanon. 

Dia melakukan dinas militer dari tahun 1968-1970 , dan ditugaskan di Herzogenaurach,Jerman bersama dengan Badan Keamanan Angkatan Darat AS.  Dia kemudian belajar oriental filologi selama satu tahun (1970-1971) di Friedrih-Alexander Universitat di Erlangen, Jerman, sebelum kembali ke Princeton untuk mendapatkan gelar doktoral. Kemudian Donner mendapat gelar PhD dalam Near Eastern Studies dari Princeton pada tahun 1975.

Donner telah menerima berbagai macam beasiswa antara lain : National Endowment for the Humanities (1978-1988) , American Center for Oriental Research di Amman, Yordania (2001), John Simmon Guggenheim Memorial Foundation (2007-2008). Stanford Humanities Center  (2014-2015), American Council of Learned Societies (2018-2019) dan American academy di Berlin (2019).

Dia mengajar Sejarah Timur Tengah di departemen sejarah, Universitas Yale dari 1975-1982 . Selanjutnya, pada tahun 1982 dia mengajar di The Oriental institute dan Departemen of Near Eastern Languages and Civilizations, Universitas Chicago. Pada tahun 1997-2002 , ia kemudan ditunjuk sebagai ketua Departemen. Pada tahun 2009-Sekarang ia menjadi Direktur pusat studi Timur Tengah di Universitas Chicago. Dia adalah Presiden Middle East Mediavalists sejak tahun 1992-1994. Dan menjabat sebagai editor jurnal al-usur al-Wusta : Buletin Abad Pertengahan Timur Tengah dari tahun 1992-2011. Donner juga menjadi presiden Asosiasi Studi Timur Tengah di Amerika Utara. Dia telah menjadi anggota MESA sejak 1975, menjadi jajaran Direktur MESA pada tahun 1992-1994. Dia juga mendapat award dari Jere L.Bacharach Penghargaan Layanan pada tahun 2008.

Pemikiran Fred M Donner mengenai Sejarah Awal Islam

Fred M Donner merupakan seorang professor yang fokus penelitiannya banyak diarahkan pada aspek sejarah Islam klasik. Karya pertamanya adalah "Narratives of Islamic rigns The Beginning of Islamic Historical Writing" yang menyorot bahwa titik pijak para sejarawan Islam klasik lebih menekankan pada unsur natural . Artinya, penulisan sejarah oleh umat muslim merupakan tindakan alamiah yang dilakukan guna menyejarahkan perstiwa-periswtiwa yang dianggap penting.

Fred M Donner mengklasifikasikan pendekatan barat atas sejarah Islam menjadi dua, pendekatan tradisionalis dan pendekatan revisionis. Setidaknya, dia menggambarkan ada dua kutub yang sangat berbeda dan saling berhadap-hadapan dalam mendekati sejarah Islam awal. Dan posisi Fred M Donner sendiri terhadap literature Islam mengikuti mazhab revisionis yang mengeluhkan tentang tidak adanya data awal yang ditulis bersamaan dengan peristiwa terjadinya sejarah Islam awal karena buku-buku sejarah yang ditulis para sejarawan muslim baru muncul serratus abad setelah generasi awal muslim tiada.

Fred M Donner tidak mendapatkan unsur kesejarahan yang objektif dalam al-Qur'an. Karena yang menjadi perhatian utama materi al-Qur'an adalah tentang bagaimana menyebarkan dan menjadi orang yang saleh. Sebagai contoh dapat ditemui dalam surah terpanjang yang terindikasi berisi tentang sejarah Nabi Yusuf. Yang mana dalam ayat-ayat tersebut, al-Qur'an tidak menuturkan tentang detil peristiwa sehingga banyak detil-detil sejarah yang terabaikan seperti nama-nama keluarga Nabi Yusuf, kakak adik, siapa yang mengusulkan untuk membunuhnya, dan siapa juga yang mengusulkan untuk menceburkan ke sumur, di mana letak subur tersebut, siapa nama orang yang menemukannya, berapa harga Nabi Yusuf ketika dijual , dan lain sebagainya. 

Detail mengenai hal tersebut Nampak diabaikan oleh al-Qur'an , namun di sisi lain kita bisa menangkap begitu banyak isyarat kesalehan yang tertutur dalam ayat tersebut.  Seperti bagian akhir ayat tersebut yang berbunyi " Sungguh setan itu musuh yang jelas bagi manusia" sebagai peringatan kesalehan. Dengan argumentasi ini, Fred M Donner menyatakan bahwa sejarah islam awal dihiasi oleh diskursus kesalehan bukan kesaadaran akan sejarah.

Lalu, kapan umat Islam mulai menuliskan sejarah ? . Jika kesadaran akan sejarah itu tidak muncul pada saat Nabi Muhammad SAW masih hidup. Maka kesadaran akan sejarah itu muncul setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Dan sejarah pasca Nabi Muhammad sangat diwarnai narasi politis yang tidak mencerminkan sejarah objektif, namun lebih pada sejarah subjektif.

Pemikiran Fred M Donner terhadap Kajian Revisionis al-Qur'an

John Wansbrough, salah satu penganut mazhab revisionis menyatakan bahwa al-Qur'an tidaklah muncul sebagai korpus resmi sejak masa awal Islam , di mana Nabi Muhammad masih hidup dan disahkan olehnya, melainkan al-Qur'an mengalami proses fiksasi sepanjang dua abad lamanya. Dan itu artinya bahwa al-Qur'an tidak diabsahkan oleh Nabi Muhammad, namun oleh kaum muslimin yang hidup jauh setelah Nabi Muhammad meninggal. Namun, dalam masalah ini Fred M Doner menolaknya dengan empat argumen, antara lain :

Pertama, Sejumlah teks awal yang ditemukan ternyata juga mengutip ayat al-Qur'an dan menganggapnya sebagai kitab suci. Hal tersebut berarti, bahwa sejak awal dari perkembangan  awal islam, al-Qur'an sudah diyakini sebagai kitab suci. Kedua, banyak kitab yang ditulis Sarjana Muslim memuat berbagai perbedaan bacaan dari ayat-ayat al-Qur'an , yang berarti bahwa perbedaan bacaan iu tidak terkait proses kanonisasi al-Qur'an. Ketiga, Wansbrough tidak menjelaskan siapakah yang memiliki wewenang menetapkan teks-teks standar al-Qur'an sehingga menghindari perdebatan mengenai apa yang akan dimasukkan atau tidak di dalam teks al-Qur'an.  Keempat, jika proses kanonisasi al-Qur'an terjadi di irak, kenapa sumber-sumber kita sama sekali tidak mencatat penolakan tajam dari kelompok-kelompok muslim di berbagai daerah.  Dan Donner memperlihatkan adanya perbedaan bahasa al-Qur'an dengan hadis yang sangat signifikan , yang mengisyaratkan bahwa al-Qur'an memang lahir jauh lebih dulu dari pada hadis.


Metodologi Fred M Donner
Dalam kajian sejarah Islam, Fred M Donner menggunakan pendekatan kritik historis. Yang mana pendekatan tersebut dibagi menjadi empat bagian, antara lain : Pendekatan desktiptif, pendekatan kritik, pendekatan kritik tradisi, dan pendekatan skeptis.  

Ketiga pendekatan terakhir sama-sama menunjukkan sikap skeptik, Namun pendekatan yang disebutkan terakhir  tampak sangat radikal. Tujuan menggunakan pendekatan kritik historis dalam suatu kajian adalah mengklarifikasi asal-usul teks, memperoleh dan mendeskripsikan bentuk dan fungsinya yang paling awal , serta mengumpulkan dan mempublikasikan  hasil-hasil penelitian tersebut disertai dengan komentar/penafsiran historis.

Donner lebih lanjut mengurai asumsi-asumsi dasar dari pendekatan skeptik berikut : Pertama, Al-Qur'an sebagai kitab suci yang dikodifikasi sebagai korpus tertutup terbentuk jauh pada periode abad kedua atau ketiga, sehingga dengan gap yang lama itu diasumsikan oleh sarjana baray bahwa al-Qur'an tidak dapat dijadikan bukti yang otentik. Kedua, kisah-kisah tentang Islam awal dipandang sebagai " sejarah keselamatan" yang menyuguhkan kisah-kisah untuk mengidealkan pribadi Nabi dan komunitas pengikutnya. 

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kisah-kisah  itu hanya dibuat-buat oleh sejarawan muslim tradisionalis belakangan ini. Ketiga, kisah-kisah kehidupan Nabi tak lebih dari sekedar interpretasi belakayang dikreasikan oleh generasi belakangan.  
Fred M Donner dalam kajianya terhadap asal mula al-Qur'an mendapatkan argumentasi yang kontra dengan pendapat mazhab revisionis dan Donner menyatakan bahwa al-Qur'an itu muncul lebih dulu dari hadis dan bisa dipastikan juga bahwa al-Qur'an menjadi sebuah korpus final (fixed) pada masa Nabi Muhammad Masih Hidup.

Argument tersebut dibuktikan Fred M Donner dengan menggunakan metodologi komparasi antara al-Qur'an dengan korpus-korpus  yang muncul pada masa sekitar dua abad setelah Nabi Muhammad SAW. Di antara sumber keislaman yang menjadi objek kajiannya adalah hadis dan sirah nabawi. Dalam melakukan studi komparasi, Fred M Donner menemukan perbedaan yang signifikan antara materi dalam al-Qur'an dengan materi dalam hadis. Yang mana hadis memiliki ciri yang khas yaitu detail dalam memberitakan suatu hal, berbeda halnya dengan al-Qur'an yang cenderung memberikan makna tersirat . 

Sebagai contoh , dalam hadis seringkali berbicara secara jelas dengan menyebut nama-nama sahabat. Namun, dalam al-Qur'an , nama-nama tersebut cenderung disembunyikan dengan menggunakan dhamir atau khitab yang samar.  Contoh lain yaitu , dalam hadis banyak terminology yang menjelaskan makna kepemimpinan seperti khilafah, imam, wazir,sultan . Sedangkan, al-Qur'an cenderung diam mengenai isu kepemimpinan yang mana kata khilafah hanya disebutkan sebanyak dua kali dalam al-Qur'an.


Penutup dan Sikap
Menurut Dr. H. Mukhlisin Sa'ad , MA dalam laporan penelitiannya menyatakan bahwa pembahasan mengenai Fred M Donner merupakan salah satu orentalis yang memiliki cara pandang kritis  namun memiliki sense  untuk mensupport gagasan tradisional bahwa al-Qur'an muncul pada masa Nabi Muhammad masih hidup.


Menurut Rizki Ulfahadi dan Reynaldi Adi Surya dalam jurnalnya menyatakan bahwa membaca hasil penelitian dan catatan yang ditulis para akademisi  Barat yang konsen pada studi Islam tentu sangat terdengar asing, aneh bahkan cukup "menganggu" keimanan dan keyakinan seorang muslim yang mensakralkan agamanya.  Namun, pada dasarnya tujuan dari orientalis barat murni sebagai kajian akademis bukan untuk menghancurkan Islam walau didalamnya banyak penyimpangan dan distorsi pemahaman dari keyakinan Islam dan sumber-sumber kredibel yang diyakini umat Islam. Yang perlu digarisbawahi adalah bahwa hasil-hasil penelitian para orientalis tidak secara mutlak harus diterima melainkan untuk dijadikan alat pembanding dan bahan refleksi pribadi supaya kita dapat memahami Islam tidak berat sebelah.


Dan menurut penulis, sebagai pengkaji Al-Qur'an alangkah baiknya untuk mengambil sumbangan kajian Islam Fred M Donner  yang bernilai positif dan mencoba mengkritisi pemikiran-pemikiran Fred M Donner yang belum tepat. Tidak lupa untuk tetap hati-hati dalam menelaah pemikiran-pemikiran para orientalis.

Referensi:

Muzayyin, 2015. Keserjanaan Revisionis Dalam Studi al-Qur'an, Esensia , Vol.16, N0.2
Rizki Ulfahadi, Reynaldi Adi Surya,2018. Pandangan Orientalis terhadap Sejarah Islam, Vol.4, No.2
Sa'ad, Mukhlisin. 2017.Narasi Islam Awal dan Problem Otentisitas al-Qur'an, Surabaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun