Mohon tunggu...
Intan Hakiki
Intan Hakiki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Interpersonal

6 Januari 2025   22:21 Diperbarui: 6 Januari 2025   22:26 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia adalah makhluk sosial yang dalam hidupnya secara alami berkelompok dan menjalin hubungan dengan orang lain. Sebagai makhluk yang tidak lepas dari interaksi sosial, tentunya manusia membutuhkan komunikasi untuk bertukar informasi dan membangun hubungan dengan sesama. Kemampuan berkomunikasi dengan baik menjadi salah satu kunci penting dalam menjalani kehidupan sehari hari. Melalui komunikasi interpersonal, manusia bukan hanya dapat menyampaikan apa yang ada dipikiran mereka, tetapi juga melahirkan empati yang berhubungan dengan memahami kebutuhan, harapan dan perasaan orang lain. 

Komunikasi interpersonal secara umum adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, masing-masing orang yang terlibat dalam komuniasi tersebut saling mempengaruhi persepsi lawan komunikasinya. Bentuk khusus komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi diadik. DeVito berpendapat bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang telah memiliki hubungan yang jelas, yang terhubungkan dengan beberapa cara. Jadi komunikasi interpersonal misalnya komunikasi yang terjadi antara ibu dengan anak, dokter dengan pasien, dua orang dalam suatu wawancara, dsb. Deddy Mulyana (2005) menyatakan: "komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal."(Anggraini et al., 2022)

Proses komuikasi yang baik akan memudahkan interaksi-interaksi dan aktivitas sosial antara komunikan dan komunikator.karena untuk menciptakan hubungan yang baik, efektivitas dari proses komunikasi juga perlu ditingkatkan. Muhammad Surya (2013:119) dalam (Sanjaya, 2021) menyatakan bahwa penerapan komunikasi interpersonal yang efektif adalah sebagai berikut. :

1.Keterbukaan dan empati

Keterbukaan dan empati yakni membuka diri, merasakan pikiran dan perasaan orang lain serta menghayati perasaan orang lain.

2. Mendukung dan sikap positif

Mendukung dan sikap positif yakni kesediaan secara spontan untuk menciptakan suasana yang mendukung, serta menyatakan sikap positif terhadap orang lain dan situasi.

3. Keseimbangan

Keseimbangan yakni mengikuti bahwa kedua pihak mempunyai kepentingan yang sama, pertukran komunikasi secara seimbang.

4. Percaya diri

Percaya diri yaitu keyakinan keyakinan pada diri sendiri dan terbebas dari masa lalu.

5. Kesegaran

Kesegaran yaitu melakukan kontak disertai rasa suka dan berminat

6. Manajemen interaksi

Manajemen interaksi yaitu mengendalikan interaksi untuk memberikan kepuasaan kepada kedua belah pihak, mengelola pembicaraan dengan pesan-pesan yang baik dan konsisten.

7. Pengungkapan

Pengungkapan yaitu keterlibatan secara jujur dalam berbicara dan menyimak baik secara verbal maupun non-verbal.

8. Orientasi kepada orang lain

Orientasi kepada orang lain yaitu penuh perhatian, minat, dan kepedulian kepada orang lain.

Berdasarkan dari kajian yang dilakukan dalam sejumlah jurnal ilmiah, terdapat berbagai metode yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal secara efektif, yakni :

1. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Melalui Teknik Sosiodrama

(Sanjaya, 2021) dalam Roestiyah (2001: 90) sosiodrama adalah dapat mendramatisasikan tingkah laku, ungkapan gerak-gerik wajah seseorang dalam hubungan sosial antar manusia.  Djumhur dan surya (dalam Nursalim dan Suradi, 2002: 63) sosiodrama merupakan teknik dalam bimbingan- kelompok untuk memecahkan masalah- masalah sosial melalui kegiatan bermain peran.

Dalam sosiadrama ini individu akan memerankan sebuah peran tertentu dari suatu situasi masalah sosial. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa metode sosiodrama merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk memecahkan permasalahan sosial melalui suatu pergantian peran yang didesain sekedemikian rupa meliputi pendalaman sikap, karakteristik, dan tingkah laku tokoh tertentu.

2. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Interpersonal Melalui Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Psikodrama.

Dalam praktiknya di sekolah, siswa yang memiliki keterampilan interpersonal yang baik memiliki berbagai macam kecakapan yaitu keterampilan berbicara, keterampilan bertanya, keterampilan membuka pintu komunikasi, keterampilan menjaga sopan santun, keterampilan meminta maaf pada saat merasa bersalah, cepat tanggap dan bertanggung jawab, perhatian dan kepedulian, memiliki empati, dan keterampilan mendengarkan (Suranto, 2011: 94) dalam (Kamaruzzaman, 2016).

Didalam psikodrama konseli memerankan situasi-situasi dramatis yang dialaminya pada waktu itu, sekarang, dan yang diantisipasikan akan dialami pada waktu yang akan datang, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam mengenai diriya dan melepaskan tekanan-tekanan yang dialami atau katarsis. Kejadian-kejadian yang penting dimainkan kembali agar konseli dapat mengenali perasaan-perasaannya dan dapat mengungkap perasaannya sepenuhnya sehingga terbuka jalan untuk terbentuknya perilaku baru. (Nurfaizal, 2016)

Penerapan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik psikodrama merupakan salah satu pendekatan yang efektif dalam meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal. Untuk mencapai hasil yang optimal, layanan ini sebaiknya dilaksanakan  setidaknya dua siklus. Setiap siklus dirancang untuk mencakup dua pertemuan, di mana setiap pertemuan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi, memahami, dan mengembangkan kemampuan komunikasi mereka melalui berbagai aktivitas. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat tercapai hasil yang diinginkan, yaitu adanya peningkatan signifikan dalam keterampilan komunikasi interpersonal bagi siswa.

Dikutip dari Jurnal yang berjudul Penggunaan Teknik Psikodrama Untuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa Pelaksanaan psikodrama memiliki beberapa tahapan dalam pelaksanaannya. Didalam buku Tatiek Romlah (2006:111) termaktub bahwa psikodrama terdiri dari tiga tahap, yaitu :

  • Persiapan, Tahap persiapan dilakukan untuk memotivasi anggota kelompok agar mereka siap berpartisipasi secara aktif dalam permainan, menentukan tujuan permainan, dan menciptakan perasaan aman dan saling percaya dalam kelompok. Tatik Romlah (2006:111)
  • Tahap Pelaksanaan, Tahap pelaksanaan terdiri dari kegiatan dimana pemain utama dan pemain pembantu memperagakan permainannya. Dengan bantuan pemimpin kelompok dan anggota kelompok lainnya pemeran utama memperagakan masalahnya. Suatu kejadian dapat diragakan dalam beberapa adegan. Adegan-adegan dibuat berdasarkan masalah-masalah yang diungkapkan pemeran utama. Psikodrama biasanya berkembang dari hal-hal yang bersifat permukaan kearah hal-hal yang lebih mendalam dan merupakan sumber masalah konseli.
  • Tahap diskusi. Dalam tahap diskusi atau tahap bertukar pendapat dan kesan, para anggota kelompok diminta untuk memberikan tanggapan dan sumbangan pikiran terhadap permainan yang dilakukan oleh pemeran utama. Peranan pemimpin kelompok dalam tahap ini adalah memimpin diskusi dan mendorong agar sebanyak mungkin anggota kelompok memberikan balikannya.

Bimbingan dan Konseling dengan psikoterapi memiliki beberapa perbedaan yang membedakan keduanya. Gerald Corey (2010) mengemukakan perbedaan konseling dengan psikoterapi sebagai berikut: konseling yaitu peningkatan kesadaran dan kemungkinan memilih, berjangka pendek, difokuskan pada masalah, membantu individu untuk menyingkirkan hal-hal yang menghambat pertumbuhannya, dan individu dibantu untuk menemukan sumber-sumber pribadi agar bisa hidup lebih efektif. Sedangkan psikoterapi difokuskan pada proses-proses tidak sadar, pengubahan berurusan struktur dengan kepribadian, mengarah pada pemahaman diri yang intensif tentang dinamika-dinamika yang bertanggung jawab atas yang terjadi atas krisis-krisis kehidupan ketimbang hanya berurusan dengan usaha mengatasi krisis kehidupan tertentu.

Referensi

Interpersonal, K. (2022). Denny Hermawan Ritonga, Lina Kristina, Muhammad Syam, Winda Kustiawan. Jurnal Multi Disiplin Dehasen Vol. 1 No. 3, page: 337--342 | 337.

Kamaruzzaman. (2016). Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Interpersonal Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Psikodrama Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 01 Ngabang . Jurnal Edukasi, Vol. 14, No. 1,.

Nurfaizal. (2016). Penggunaan Teknik Psikodrama Untuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa. Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 2, Hlm. 160-172 .

Sanjaya, E. (2021). Peningkatan Komunikasi Interpersonal Melalui Teknik Sosiodrama di SMK 2 PIRI 2 Yogyakarta. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, Volume 7, Nomer 2,.

Baca artikel menarik di link https://bk.fip.unesa.ac.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun