Mengatasi Krisis Pengakuan: Pendidikan Emosional dan Sosial
Untuk mengatasi krisis pengakuan di kalangan Generasi Z, penting untuk mengembangkan pendidikan emosional dan sosial yang holistik. Pendidikan semacam ini dapat membantu individu membangun keterampilan mengelola emosi, berkomunikasi secara autentik, dan membentuk hubungan yang bermakna. Selain itu, Generasi Z perlu diajarkan untuk memprioritaskan pengakuan yang tulus di atas validasi digital semu. Menurut O'Keeffe & Clarke-Pearson, pendidikan digital juga perlu diterapkan untuk membantu generasi muda memahami dampak media sosial terhadap kesejahteraan mereka.Â
Krisis pengakuan yang dialami Generasi Z mencerminkan tantangan mendalam dalam membangun identitas sosial dan emosional di era digital. Dalam konteks ini, teori pengakuan Axel Honneth menyediakan kerangka yang kuat untuk memahami bagaimana cinta, hak, dan solidaritas berdampak pada pengalaman cinta, kesepian, dan alienasi yang dialami generasi ini. Untuk mengatasi tantangan ini, penting bagi masyarakat, institusi pendidikan, dan platform digital untuk memberikan ruang yang menormalkan pengakuan autentik. Tanpa upaya ini, Generasi Z akan semakin terjebak dalam paradoks media sosial, di mana koneksi digital sering kali tidak memberikan hubungan emosional yang mereka butuhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H