Gunung Bromo adalah salah satu gunung berapi paling ikonik di Kepulauan Jawa, Indonesia. Terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, gunung ini mencapai ketinggian sekitar 2.329 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh lanskap vulkanik yang sangat indah. Salah satu fitur yang paling mencolok adalah kaldera vulkanik yang luas, dikenal sebagai "Laut Pasir," yang terletak di bawahnya. Kaldera ini memberikan pandangan spektakuler dengan latar belakang Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, serta kawah aktif Bromo yang melepaskan gas dan abu secara teratur.
Gunung Bromo adalah destinasi wisata alam yang sangat populer di Indonesia. Pengunjung dapat mendaki gunung ini untuk mencapai puncak kawahnya yang menawarkan pemandangan yang luar biasa. Namun, pengalaman tak hanya berhenti di sana. Terdapat juga berbagai jalur pendakian, termasuk Bukit Kingkong dan Bukit Penanjakan, yang memungkinkan pengunjung untuk menyaksikan matahari terbit dengan latar belakang indah dari kaldera dan gunung-gunung sekitarnya. Selain itu, budaya lokal Tengger yang berpusat di sekitar gunung ini, dengan ritual keagamaan tahunan "Yadnya Kasada," memberikan pengalaman kultural yang berharga bagi wisatawan.
Meskipun Gunung Bromo dapat dikunjungi sepanjang tahun, musim terbaik adalah selama musim kering antara bulan April hingga Oktober. Cuaca yang lebih stabil dan jelas pada periode ini membuat pengunjung dapat menikmati pemandangan dengan baik. Bromo dapat dicapai dengan mudah dari kota-kota terdekat seperti Malang dan Probolinggo. Pengunjung biasanya menggunakan kendaraan darat untuk mencapai titik awal pendakian dan dari sana, mereka dapat berjalan kaki atau naik kuda untuk mencapai kawah Bromo.
Gunung Bromo dan kawasan sekitarnya dilindungi oleh pemerintah Indonesia untuk memastikan kelestarian lingkungan alam yang unik ini. Pengunjung diharapkan untuk menjaga kebersihan dan tidak merusak lingkungan serta menghormati budaya lokal Tengger. Masyarakat setempat mengadakan upacara keagamaan dan merayakan budaya mereka di sekitar gunung ini, yang merupakan bagian penting dari keseharian mereka. Dengan menjaga keberlanjutan lingkungan alam dan menghormati budaya setempat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H