-Saat pertama kali kita bertemu
Aku tidak berniat jatuh cinta, tapi melihat gemasnya caramu berbicara , mata yang sayu, dan  senyuman tipis membuat aku tak sadar telah "jatuh cinta".
Kamu begitu manis saat itu - hingga saat ini. Kamu manusia yang ingin aku ajak segalanya. Kamu manusia yang ingin aku ceritakan bagaimana hari-hariku. Kamu manusia yang ingin selalu aku rayakan, oleh karenanya aku menanti hari-hari bahagia atau pencapaianmu, dan kamu manusia yang ingin selalu aku panggil namanya, empat huruf tidak lebih.
Yang selalu aku lebihkan 2 huruf dalam khayal menyapamu agar terdengar merayu
Ohhh bahkan, 3 huruf agar lebih mengalun
Gimana kabarmu sekarang?
I miss the creases on both ends of your eyes when you smile
Sepertinya rinduku sudah menggunung, hingga aku membawamu dinyenyaknya tidurku.
Kamu tau, aku ingin sekali membicarakan banyak hal denganmu. Sembari jalan ataupun duduk aku tak masalah. Aku akan bertanya makanan yang tidak kamu suka, genre film yang sering kamu tonton, tempat yang sangat ingin kamu kunjungi, yang mungkin aku bisa pergi denganmu ke tempat itu. Akan ku gunakan gawai ini untuk memotret ekspresi mu itu, manis dan lucu sepertinya.
Kamu memang luar biasa merepotkan!
Entah apa yang membuatku begini, rasanya seolah-olah aku sudah mengenal mu sejak lama, sudah jatuh cinta sedari lama. Terperosok begitu dalam, terhanyut terbawa arus perasaan yang dipersembahkan untuk sesosok laki-laki yang begitu manis.
Tertawa saja sepuasmu, membaca rangkaian aksara di atas dari wanita konyol ini. Tertawa saja hingga gemuruh petir tak sanggup  mengeluarkan suaranya lagi.
Tapi kamu harus serius ketika membaca rangkaian aksara di bawah ini.
Dengan tulus aku mengharapkan kehagiaan, ketenangan, dan kemudahan untuk hidupmu. Semoga kamu senantiasa dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangimu dan mendukungmu. Semoga Alam selalu berjalan denganmu, dan Tuhan selalu melindungimu dengan kuasa-Nya.
Sebuah pertanyaan sebelum mencapai akhir, "Dari banyaknya pilihan mengapa tetap menyukaimu menjadi keharusan?",
dan ini akhirnya, "Terima kasih telah menjadi bagian yang paling membahagiakan di tahun ini!"
Dinginnya Bandung Â
Desember, 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H