2. Ampas Tebu
Ampas tebu (bagasse) adalah sisa hasil gilingan tebu setelah sari tebu diekstraksi untuk menghasilkan gula. Secara komposisi, ampas tebu mengandung:
- Mengandung silika yang dapat dimurnikan untuk aplikasi adsorpsi.
- Selulosa (40-50%): Komponen utama serat.
- Hemi-selulosa (25-30%): Polimer karbohidrat yang mudah larut.
- Lignin (20-25%): Komponen yang memberikan kekuatan struktural pada serat.
- Silika (1-5%): Kandungan mineral dalam jumlah kecil namun dapat diekstraksi untuk menghasilkan silika murni.
3. Jerami Gandum atau Jagung
Jerami gandum dan jagung merupakan bagian tanaman yang tersisa setelah panen biji-bijian. Keduanya memiliki komposisi utama berupa senyawa organik dan sejumlah mineral, termasuk silika. Berikut ini gambaran umum komposisi jerami gandum dan jagung:
Jerami Gandum:
- Selulosa (30–50%)
- Hemiselulosa (20–30%)
- Lignin (15–25%)
- Silika (4–8%)
Jerami Jagung:
- Selulosa (35–40%)
- Hemiselulosa (25–30%)
- Lignin (15–20%)
- Silika (3–6%)
4. Bambu dan Kulit Kelapa
Bambu adalah bahan alami yang memiliki kekuatan mekanik tinggi, kecepatan tumbuh yang luar biasa, dan komposisi kimia yang kaya. Secara umum, bambu terdiri dari:
- Selulosa (40–50%): Struktur utama yang membentuk dinding sel bambu.
- Hemi-selulosa (20–25%): Komponen karbohidrat yang lebih mudah terdegradasi.
- Lignin (20–30%): Berfungsi sebagai perekat antar-serat.
- Silika (2–4%): Terdapat dalam lapisan luar bambu (kulit) dan seratnya.
Kulit kelapa (coconut husk) adalah limbah pertanian yang melimpah, terutama di negara penghasil kelapa terbesar seperti Indonesia. Kulit kelapa terdiri dari:
- Serat (Coir) (30–35%): Komponen utama yang kaya akan lignin dan selulosa.
- Debu Sabut (Cocopeat) (65–70%): Partikel kecil kaya mineral, termasuk silika (SiO₂).
Proses Pembuatan Silika Mesopori dari Limbah Agroindustri
Pembuatan silika mesopori dari limbah agroindustri melibatkan beberapa tahapan penting, yaitu: