Mohon tunggu...
Penikmat Senja
Penikmat Senja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penikmat senja yang memiliki ketertarikan membuat coretan dan untaian kata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN-TI IPB Berhasil Ciptakan Inovasi Makanan Lokal Atasi Stunting di Desa Sukomangli

18 Juli 2023   16:53 Diperbarui: 18 Juli 2023   18:30 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukomangli, 17 Juli 2023 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi (KKN-TI) dari Institut Pertanian Bogor (IPB) mencatat prestasi gemilang dalam melaksanakan program stunting di Desa Sukomangli pada hari Senin, 17 Juli 2023. Kegiatan ini sukses dihadiri oleh 32 ibu-ibu yang merupakan perwakilan dari berbagai kelompok masyarakat, termasuk PKK, RT, dan Kader dari Desa Sukomangli.

Program stunting dimulai dengan sesi penyuluhan yang mengupas tuntas tentang stunting, 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Melalui penyuluhan ini, peserta diajak untuk lebih peduli terhadap kebutuhan gizi anak-anak dan implementasi hidup sehat dan bersih, sehingga diharapkan angka stunting dan permasalahan kesehatan di Desa Sukomangli dapat berkurang secara signifikan.

Rangkaian program stunting diakhiri dengan Demo Masak Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang sangat menarik. Mahasiswa KKN-TI IPB mendemonstrasikan bahan pangan lokal unggulan yaitu ikan lele untuk menciptakan gyoza yang lezat dan bergizi tinggi. Melalui demo masak ini, masyarakat Desa Sukomangli diberi inspirasi tentang cara memanfaatkan pangan lokal menjadi makanan yang bergizi dan bernilai tinggi untuk mengatasi permasalahan stunting.

Hasil pembuatan gyoza dari ikan lele (Dok. pribadi)
Hasil pembuatan gyoza dari ikan lele (Dok. pribadi)

Aydina, salah satu mahasiswa KKN-TI IPB yang terlibat dalam demo masak ini, menjelaskan tujuan dari kegiatan ini. Ia berharap demo masak ini dapat menginspirasi masyarakat untuk memanfaatkan pangan lokal yang ada di Desa Sukomangli menjadi makanan yang bergizi dan dapat membantu mengatasi permasalahan stunting. Ia berharap, dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang kaya nutrisi seperti ikan lele, masyarakat dapat lebih kreatif dalam menyediakan makanan sehat yang bergizi tinggi untuk anak-anak mereka.

Peserta yang hadir dalam program ini begitu antusias dan memberikan respon yang sangat positif. Mereka memberikan pujian khusus atas kelezatan gyoza ikan lele yang dihasilkan dalam demo masak. Ibu-ibu juga berkesempatan untuk ikut serta secara langsung dalam proses pembuatan gyoza, mencicipi rasa dan teksturnya, sehingga semakin memahami pentingnya pilihan makanan bergizi untuk pertumbuhan anak-anak mereka.

Dengan semangat dan dukungan dari para mahasiswa dan masyarakat Desa Sukomangli, diharapkan upaya pencegahan stunting ini dapat berlanjut dan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesehatan generasi muda untuk masa depan yang lebih baik dan berkualitas. Melalui kolaborasi ini, dapat terwujud solusi cerdas dalam menghadapi tantangan kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat di era modern ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun