Mohon tunggu...
Intan dwiyatni
Intan dwiyatni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar mahasiswa

Intan dwiyatni saya sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dengan jurusan PGSD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

teori attachment yang dikemukakan oleh mary aisnworth dan jonh bowlby

19 Januari 2025   14:23 Diperbarui: 19 Januari 2025   14:36 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori keterikatan lebih fokus pada hubungan emosional awal antara bayi dan pengasuhnya, terutama ibu, dan bagaimana hubungan ini memengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak di masa depan.

Mengapa terjadi kesalahpahaman ini?

Mungkin karena:

 * Keterkaitan antara keterikatan dan moral: Keterikatan yang sehat dapat menjadi dasar bagi perkembangan moral yang baik. Anak-anak yang merasa aman dan dicintai cenderung lebih empati dan berperilaku prososial.

 * Pengaruh tidak langsung: Penelitian mereka tentang keterikatan memberikan wawasan tentang dasar-dasar perkembangan sosial dan emosional, yang pada gilirannya terkait dengan perkembangan moral.

Teori Keterikatan dan Implikasinya pada Perkembangan Moral

Meskipun Ainsworth dan Bowlby tidak secara eksplisit mengembangkan teori perkembangan moral, penelitian mereka memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman kita tentang bagaimana hubungan awal dapat memengaruhi perkembangan moral anak.

Berikut adalah beberapa poin penting:

 * Basis Kepercayaan: Anak-anak yang memiliki keterikatan yang aman cenderung lebih percaya pada orang lain dan pada dunia di sekitar mereka. Kepercayaan ini adalah dasar penting untuk mengembangkan rasa empati dan moralitas.

 * Model Perilaku: Orang tua yang responsif dan penuh kasih sayang menjadi model bagi anak-anak dalam hal perilaku sosial dan moral. Anak-anak belajar tentang apa yang benar dan salah dengan mengamati dan meniru perilaku orang tua mereka.

 * Regulasi Emosi: Anak-anak dengan keterikatan yang aman lebih baik dalam mengatur emosi mereka. Kemampuan untuk mengelola emosi adalah penting untuk mengembangkan empati dan membuat keputusan moral yang baik.

 * Empati: Anak-anak yang merasa aman dan dicintai cenderung lebih empati terhadap orang lain. Mereka dapat lebih mudah memahami perasaan orang lain dan berempati terhadap penderitaan mereka.

Gambar di atas menggambarkan konsep "secure base" dalam teori keterikatan. Bayi menggunakan orang tua sebagai basis yang aman untuk mengeksplorasi lingkungannya, dan mereka kembali kepada orang tua ketika merasa tidak aman.

Bagaimana Keterikatan Berhubungan dengan Perkembangan Moral?

Anak-anak yang memiliki keterikatan yang aman cenderung:

 * Lebih prososial: Mereka lebih cenderung membantu orang lain, berbagi, dan bekerja sama.

 * Lebih empati: Mereka lebih mampu memahami dan berbagi perasaan orang lain.

 * Lebih memiliki kesadaran moral: Mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa yang benar dan salah.

 * Lebih percaya diri: Mereka memiliki harga diri yang lebih tinggi dan lebih percaya pada kemampuan mereka sendiri.

Kesimpulan

Meskipun Ainsworth dan Bowlby tidak secara langsung mengembangkan teori perkembangan moral, penelitian mereka tentang keterikatan memberikan kontribusi yang sangat penting dalam memahami dasar-dasar perkembangan moral pada anak. Keterikatan yang aman menyediakan fondasi yang kuat untuk perkembangan sosial, emosional, dan moral anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun