Mohon tunggu...
Inovasi

Resensi buku "Keruntuhan Jurnalisme" karya Dudi Sabil Iskandar

7 Juni 2015   19:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:18 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dudi Iskandar lahir di Bandung, 5 Maret 1972 dari pasangan Badrusin Saleh dan Hadiatin. Menikah dengan Yulia Dewi Ratih (2003) dan dikaruniai dua putri yang bernama Salsabila Anfang Mahadewi (8,5 tahun) dan Salsabila Alfa Mahaputeri (7 tahun). Kini tinggal di kompleks Puri Bintaro Hijau, Tangerang Sselatan. Ia menyelesaikan kuliah di Jurusan Dakwah Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunun Gunung Djati Bandung,1996 dengan predikta cum laude. Menyelesaikan pendidikan magister di Pascasarjana Universitas Mercu Buana, Jakarta dengan spesialis political communication sejak Maret 2012, dan menjadi pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Bu

di Luhur Jakarta, dan diberbagai universitas lainnya. Selama 12 tahun ia menjadi wartawan berbagai media cetak dan online. Sebelum dan sesudah menjadi wartawan, aktivis sekaligus instruktur Nilai-Nilai Dasar Perjuangan di berbagai level training HMI era 1990-2000 ini, produktif menulis di berbagai media cetak. Delapan buah buku yang ditulis dan dieditnya. Dan ini adalah karya yang kesembilannya sekaligus menjadi karya intelektual pertama yang ditulisnya sendiri.

 

ISI BUKU

Buku ini berisi tentang apa yang sesungguhnya terjadi pada dunia jurnalisme kita saat ini ? Sesungguhnya media sudah di mabuk kekuasaan politik dengan adanya konglomerasi media. Bias dalam jurnalisme berarti ada kepentingan yang menjadi latar belakang peliputan seseorang. Berita bukan lagi sebagai pemproduksi wacana yang mencerahkan, pembangunan kesadaran masyarakat, atau lainnya yang menyerahkan kehidupannya. Jurnalisme, adakan etika ?. secara filosofis, jurnalisme harus tetap berpijak pada prinsip kebenaran, independensi, check and balance, cover all (multi) sides, verifikasi fakta, dan berpihak pada yang lemah. Etika jurnalime berfungsi untuk menjamin media memproduksi jurnalisme yang berkualitas dan public pun mendapat informasi yang sehat dan mencerahkan. Pertanyaannya adakah etika jurnalisme di negeri ini?. Penulis ragu, pesimistis. Jurnalisme dan citizen journalism merupakan suatu tulisan warga tentang suatupristiwa yang di publikasikan menjadi sebagai bacaan alternative bagi masyarakat dari bacaan yang di sajikan media tradisional. Dengan munculnya jurnalisme warga, masyarakat memiliki alternasi dan perbandingan dalam berbagai aspeknya. Isi, isu, kontruksi, dan makna berita. Jurnalisme warga bisa di akses 24 jamsehari dan tujuh hari satu minggu. Hal ini tentu berbeda dengan media tradisional yang sangat terbatas penayangan dan penyampaian informasinya. Jurnalisme dan konvergensi media dengan kata lain, internet yang semula di prediksi menjadi hantu penghancur media cetak, kini justru menjadi dewa penyelamat. Media cetak yang di konsepsi public hari ini adalah Koran dan majalah, misalnya, di era internet berubah nama menjadi e-paper dan e-megazine. Kompas yang semula kita kenal sebagai Koran (kertas), kini berkonvergensi dengan kompas.com, kompas tv, e-paper kompas dan sebagainya. Berarti digitalisasi media cetak adalah salah satu bentuk konvergernsi media.

KELEBIHAN

Buku ini tidak hanya memberikan inspirasi dan kesadaran terhadap jurnalisme di di indonesia dasar dan luar sekolah, melainkan juga menjadi satu kritik. Karena itu, perlu disahuti keberaniannya, tulisannya sungguh luar biasa, banyak ilmu yang terkandung didalamnya. Dari setiap masalah yang di jelaskan tentang keruntuhan jurnalisme sangat jelas karena di sertai contoh kasus yang sudah terjadi sehingga mudah di serap dan di mengerti di kalangan mahasiswa dan anak muda yang ingin tahu tentang jurnalisme.

 

KEKURANGAN

Ada beberapa di temukan kesalahan dalam pengetikan, terdapat kata-kata ilmiah yang mungkin maksudnya belum di mengerti bagi mereka yang masih pemula membaca kata ilmiah,

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun