Desa Karanganom, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen (10/08/2023) – Pelaksanaan KKN Tim II Universitas Diponegoro periode 2022/2023 secara resmi dilaksanakan mulai Selasa, 4 Juli 2023 yang dibuka melalui rangkaian upacara pelepasan Mahasiswa KKN oleh Rektor Universitas Diponegoro Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. Kegiatan KKN tahun ini mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat berbasis SDG’s” yang berlangsung selama kurang lebih 45 hari terhitung mulai 7 Juli 2023 hingga 19 Agustus 2023.
Intan Dwi Nur Laili, mahasiswi KKN Undip melakukan pelatihan sederhana pembuatan lilin aromaterapi untuk menanggulangi limbah rumah tangga berupa minyak jelantah. Minyak jelantah merupakan minyak limbah yang berasal dari jenis minyak goreng yang telah digunakan lebih dari dua kali. Sebanyak 20% minyak jelantah digunakan untuk memproduksi biodiesel maupun kebutuhan lainnya.
Minyak jelantah sebagai limbah dapur masih belum dimanfaatkan di Desa Sukodono, bahkan hanya dibuang secara langsung ke selokan atau ke tanah. Minyak jelantah dapat membahayakan tubuh apabila digunakan untuk memasak secara terus-menerus, dan apabila dibuang secara langsung ke lingkungan, akan menimbulkan pencemaran dan sumber penyakit.
Melihat hal ini, Intan Dwi Nur Laili menerapkan prinsip recycle dimana memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi produk baru yang memiliki nilai lebih dan dapat bermanfaat dengan menjadikan minyak jelantah sebagai bahan utama pembuatan lilin aromaterapi. Lilin aromaterapi dapat memberi aroma relaksasi dan lebih menarik karena memiliki warna tertentu. Terbuat dari bahan sederhana berupa minyak jelantah, parafin atau lilin bekas, minyak aromaterapi (misalnya minyak kayu putih, essence, atau minyak telon) dan tali sumbu berbahan katun, serta pewarna bekas. Minyak jelantah didihkan kemudian ditambahkan esens dan pewarna berbasis minyak serta parafin, lalu dituang ke dalam gelas bekas yang telah diberi sumbu.
Pelatihan sederhana pembuatan lilin aromaterapi dilakukan pada 19 Juli 2023 dengan sasaran peserta yaitu ibu-ibu PKK, sebab kebanyakan limbah dapur dihasilkan dan dibuang oleh ibu-ibu setempat. Kegiatan ini berlangsung secara tertib dengan antusiasme yang tinggi. “Kegiatan ini diharapkan dapat diterapkan oleh ibu-ibu sekitar karena bahaya minyak jelantah yang cukup besar bagi lingkungan apabila dibuang begitu saja. Bahan yang digunakan sederhana, dan produk yang dihasilkan sangat bermanfaat.” Ujar Bu Wiranto, selaku Ibu Kabayan I.
Harapannya dengan diadakannya pelatihan sederhana pembuatan lilin aromaterapi ini, dapat membantu mengurangi tingkat limbah minyak jelantah yang dapat mencemari lingkungan. Harapan kedepannya, lilin aromaterapi khas Desa Karanganom dapat dijadikan sebagai salah satu produk yang memberi nilai tambah lebih, dengan penjualan skala rumah tangga.
Penulis : Intan Dwi Nur Laili (Kimia 2020 - Universitas Diponegoro)
Dosen Pembimbing : Tari Purwanti, S.Ant., M.A
Lokasi KKN : Desa Karanganom Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen