Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini telah dilaksanakan dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat pada hari Minggu 13 Juni 2021 di halaman rumah Ketua RT 02 RW 02 Kel. Kedondong, Kec. Bagor Kab. Nganjuk.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada warga setempat tentang apa itu boraks dan apa bahayanya bagi kesehatan apabila boraks dikonsumsi dalam jangka waktu lama.Â
Berdasarkan hasil survey Tim Pelaksana kegiatan PKM di Pasar tradisional setempat (Pasar Wage), dari sejumlah kerupuk yang dibeli di sana, beberapa diantaranya terdeteksi mengandung boraks. Bagaimana cara mengenali kandungan boraks pada kerupuk dengan metode yang sederhana, dibuat dari bahan-bahan yang murah, dapat dibeli dari pasar atau toko setempat, serta mudah dibuat namun dengan hasil yang akurat?
Metode yang dimaksud adalah metode Kertas Kunyit. Hasil uji yang diperoleh dari metode Kertas Kunyit tersebut selanjutnya dikonfirmasi dengan hasil uji boraks yang dilakukan di Lab. Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.Â
Gambar 1 berikut menunjukkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kertas kunyit.
Hasil uji kandungan boraks pada 2 dari 15 macam kerupuk yang sebelumnya telah dibeli dari Pasar Wage setempat dan diuji, beserta hasil konfirmasinya dengan hasil uji Lab sesuai dengan gambar 2. Kertas kunyit (yang telah mengandung curcuma akan berubah warna menjadi coklat kemerahan apabila bertemu dengan asam borat (zat di dalam boraks).Â
Hasil boraks yang didapatkan dengan adanya perubahan warna awal dari lembaran uji atau kunyit, gambar kanan tidak ada perubahan warna sehinga bisa disimpulkan tidak kontaminasi boraks.Â
Makanan adalah inti dari kehidupan, akan tetapi kebanyakan orang memberikan sedikit perhatian terhadap peranan kimia analitik dalam memastikan amannya makanan kita untuk dikonsumsi.Â
Ketika isu-isu keamanan makanan muncul ke permukaan, biasanya yang menimbulkan permasalahan adalah seputar residu-residu pestisida atau bahan-bahan kimia buatan manusia lainnya dalam makanan kita yang menimbulkan kekhawatiran.Â