Mohon tunggu...
Intan Delia TP
Intan Delia TP Mohon Tunggu... Guru - Intan

S1 Pendidikan Biologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan PKM Nganjuk Mengenali Kandungan Boraks (Kerupuk) Sederhana dan Murah

14 Juli 2021   21:10 Diperbarui: 14 Juli 2021   21:12 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. hasil uji kandungan boraks pada 2 dari 15 macam kerupuk yang dteliti.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini telah dilaksanakan dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat pada hari Minggu 13 Juni 2021 di halaman rumah Ketua RT 02 RW 02 Kel. Kedondong, Kec. Bagor Kab. Nganjuk.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada warga setempat tentang apa itu boraks dan apa bahayanya bagi kesehatan apabila boraks dikonsumsi dalam jangka waktu lama. 

Berdasarkan hasil survey Tim Pelaksana kegiatan PKM di Pasar tradisional setempat (Pasar Wage), dari sejumlah kerupuk yang dibeli di sana, beberapa diantaranya terdeteksi mengandung boraks. Bagaimana cara mengenali kandungan boraks pada kerupuk dengan metode yang sederhana, dibuat dari bahan-bahan yang murah, dapat dibeli dari pasar atau toko setempat, serta mudah dibuat namun dengan hasil yang akurat?

Metode yang dimaksud adalah metode Kertas Kunyit. Hasil uji yang diperoleh dari metode Kertas Kunyit tersebut selanjutnya dikonfirmasi dengan hasil uji boraks yang dilakukan di Lab. Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. 

Gambar 1 berikut menunjukkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kertas kunyit.

Hasil uji kandungan boraks pada 2 dari 15 macam kerupuk yang sebelumnya telah dibeli dari Pasar Wage setempat dan diuji, beserta hasil konfirmasinya dengan hasil uji Lab sesuai dengan gambar 2. Kertas kunyit (yang telah mengandung curcuma akan berubah warna menjadi coklat kemerahan apabila bertemu dengan asam borat (zat di dalam boraks). 

Gambar 2. hasil uji kandungan boraks pada 2 dari 15 macam kerupuk yang dteliti.
Gambar 2. hasil uji kandungan boraks pada 2 dari 15 macam kerupuk yang dteliti.

Hasil boraks yang didapatkan dengan adanya perubahan warna awal dari lembaran uji atau kunyit, gambar kanan tidak ada perubahan warna sehinga bisa disimpulkan tidak kontaminasi boraks. 

Makanan adalah inti dari kehidupan, akan tetapi kebanyakan orang memberikan sedikit perhatian terhadap peranan kimia analitik dalam memastikan amannya makanan kita untuk dikonsumsi. 

Ketika isu-isu keamanan makanan muncul ke permukaan, biasanya yang menimbulkan permasalahan adalah seputar residu-residu pestisida atau bahan-bahan kimia buatan manusia lainnya dalam makanan kita yang menimbulkan kekhawatiran. 

Meski demikian toksin-toksin alami, yang dihasilkan oleh berbagai organisme mikrobiologis, sebenarnya merupakan toksin dan karsinogen yang lebih potensial sehingga memberikan ancaman yang lebih besar bagi keamanan bahan makan.

Agak sulit menghindari konsumsi bahan makanan yang bebas bahan berbahaya mengingat hampir sebagian besar bahan makanan tercemar bahan tersebut. 

Untuk ikan segar terutama ikan laut, tiap kali membeli, tekan-tekan badan ikan, jika agak lembut cenderung empuk berarti ikan terbebas dari larutan formalin. Coba cium aroma ikan, pilih ikan yang masih anyir aromanya. Jika ingin menghindari, sebaiknya jangan mengkonsumsi ikan laut, beralih saja pada ikan air tawar yang masih hidup seperti mujair, gurami atau ikan mas dna nila. Untuk sementara sebaiknya jangan mengkonsumi ikan asin dalam ukuran besar. Untuk bakso sapi, ada baiknya buat bakso sapi sendiri dari daging sapi pilihan bermutu bagus. Meskipun agak mahal tetapi lebih sehat. Untuk tahu, pilih tahu yang lembut permukaannya dan bagian dalamnya. Seperti jenis kerupuk dan jenis makann yang lainnya yang menggunakan zat pengawet makanan.

Gambar 3. Kegiatan sosialisasi sekaligus praktek mengidentifikasi boraks di kelurahan Kedondong, Kecamatan Bagor, Nganjuk.
Gambar 3. Kegiatan sosialisasi sekaligus praktek mengidentifikasi boraks di kelurahan Kedondong, Kecamatan Bagor, Nganjuk.

Informasi mengenai pengenalan kandungan boraks secara sederhana dan mudah ini didapatkan masyarakat sekitar melalui sosialisasi yang dilakukan tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) Unesa di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Antusiasme masyarakat dan semangat mengikuti sosialisasi sangat tinggi (Gambar 3). Di akhir kegiatan, warga diminta untuk mengisi angket. Respon mereka sangat baik dan berbekal kertas kunyit yang telah dibagikan, mereka bersedia melakukan uji kandungan boraks di dalam kerupuk di rumah masing-masing. Dengan mengetahui bahaya penggunaan boraks pada makanan, diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati dan lebih cermat dalam memilih bahan makanan yang akan dikonsumsi karena boraks memiliki kandungan zat yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia. (id)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun