Mohon tunggu...
Intan defani
Intan defani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Farmasis Milenial menyongsong SDGs

11 April 2019   04:03 Diperbarui: 11 April 2019   05:28 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

tingkat fertilitas yang tinggi di negara-negara berkembang telah menjadi salah satu sebab kemiskinan terus menerus, baik itu terjadi pada tingkat rumah tangga maupun pada tingkat makro. Jadi keberhasilan para ekonom demografer yang revisionis dalam membuktikan bahwa penduduk memang mempunyai peranan terhadap pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut.

1.Negara berkembang, terutama Asia Timur dan Asia lainnya mengalami transisi demografi yaitu penurunan fertilitas dan mortalitas yang dalam tiga dekade menyebakan perubahan struktur umur yang menguntungkan bagi peningkatan produktivitas.

2. Kemajuan di bidang pembangunan lain yang mengiringi transisi demografi telah menghasilkan peningkatan kuantitas maupun kualitas data empiris jangka panjang yang tersedi untuk keperluan penelitian, memunculkan berkembangnya hipotesis yang dapat diuji kebenarannya.

3. Pendekatan untuk mencari arah dan bentuk hubungan antara pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi tidak lagi hanya berfokus pada jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk secara agregat, melainkan

Universitas Sumatera Utara

juga dampak perubahan struktur penduduk terhadap lapangan kerja danpertumbuhan GDP per kapita. Transisi demografi dalam jangka panjang berdampak pada: 1. peninkatan jumlah tenaga kerja yang apabila mendapatkan kesempatan kerja yang produktif akan meningkatkan total output. 2. akumulasi kekayaan yang lebih besar apabila ada tabungan masyarakat yang diinvestasikan secara produktif, dan 3. tersedianya modal manusia yang jumlahnya lebih besar apabila ada kebijakan investasi yang khusus diarahkan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (Bongaarts,2001; Birdsall dan Sinding eds., 2001) 2.2

Beban Ketergantungan Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara

jumlah penduduk umur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan angkatan kerja) dibandingkan dengan jumlah pendduk usia 15-64 tahun (angkatan kerja). Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus

Universitas Sumatera Utara

ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Pertumbuhan penduduk usia kerja yang lebih pesat dibanding dengan pertumbuhan penduduk muda memberikan peluang untuk mendapatkan bonus demografi.

Hal ini terwujud apabila ada respons kebijakan pemerintah yang positif pada saat bonus demografi dengan menyediakan tenaga kerja cukup besar untuk meningkatkan produktivitas. Transisi demografi menurunkan proporsi penduduk umur muda dan meningkatkan proporsi penduduk usia kerja, dan ini menjelaskan hubungan pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun