Mohon tunggu...
Intan Cahyati
Intan Cahyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAN JADDA WA JADA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Kode Etik dalam Perbankan Syariah

17 Oktober 2022   21:05 Diperbarui: 17 Oktober 2022   21:11 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kode Etik merupakan pedoman pelaksanaan kerja dan kerja sama dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal, yang diterjemahkan dari nilai-nilai inti Syariah dan tata kelola perusahaan yang baik, untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Kode Etik berisi aturan-aturan yang bersifat preskriptif yang berlaku bagi perusahaan dan digunakan sebagai pedoman dalam mengembangkan kebijakan, prosedur, dan praktik manajemen perusahaan.

Sebuah kode etik disepakati oleh semua institusi, baik yang dibuat oleh pemerintah dalam undang-undang maupun yang ada di dalam undang-undang, sehingga semua institusi, swasta dan pemerintah, Anda harus memiliki kode etik yang harus Anda ikuti. Mereka yang termasuk wajib melaksanakan ini.

Bankir harus mengikuti dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bankir harus menyelidiki secara menyeluruh setiap transaksi yang mereka lakukan. Menghindari persaingan yang tidak sehat. Jangan menyalahgunakan wewenang atau jabatan untuk keuntungan pribadi atau kelompok. 

Bankir harus dapat menghindari pengambilan keputusan yang terlalu banyak yang melibatkan konflik kepentingan. Anda harus dapat menjaga kerahasiaan nasabah Anda dan bank mereka. Jangan menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri sendiri, keluarga, atau kelompok Anda.

Mengingat profesi perbankan bukanlah profesi yang mudah, etika perbankan sangat bermanfaat bagi para bankir. Oleh karena itu, mereka yang ingin menjadi bankir harus mampu menerapkan etika dengan baik. Bagi para bankir, etika bankir menginspirasi kepercayaan, rasa hormat, dan rasa hormat dari rekan kerja dan klien.

Siapapun yang menjadi bankir harus mampu menarik stakeholders dan mengubahnya menjadi nasabah. Hampir setiap bank di Indonesia memiliki bankir yang profesional bahkan bank selalu berupaya memberikan pendidikan dan pelatihan kepada para bankir agar menjadi bankir yang lebih profesional dan berdaya saing. Dengan menerapkan etika bankir serta memperluas pengetahuan dan keterampilan, menjadi seorang bankir bisa menjadi profesi yang luar biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun