Mohon tunggu...
Intan Cahya
Intan Cahya Mohon Tunggu... Penulis - Seorang wanita biasa yang ingin menulis

Hobi cuma suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Novel Anak Berkebutuhan Khusus Beda Kasta Beda Fasilitas (Bagian 2)

24 Juni 2022   22:00 Diperbarui: 24 Juni 2022   22:01 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi mereka royal sekali lho kalau sama aku. Satu bulan saja aku dikasih anakku tiga juta, Belum dari menantuku dua juta. Kan lumayan.

Itu belum uang belanja. Uang listrik". Cerita Mak Sundari bikin para ibu ibu melongo.

Dia pun menggendong cucunya sambil menampakkan rentetan cincin emas dan gelang emas yang dipakai ditangannya.

"Wah percaya. Makanya Mak Sundari sudah seperti Toko emas Wahyu Tedjo wkwkwk". Canda Bu Paini.

"Oh kalau itu mungkin masih simbiosis mutualisme ya. Kalau punya anak kayak si Marni ya apes. Ngasih duit kagak. Ngurus pekerjaan rumah males.

Ikut numpang makan iya. Nyuruh jadi baby sister gratisan iya. Remuk remuk tuh jadi Mbok Nah". Seru Bu Lastri.

"Itu namanya kerja rodi hahaha". Timpal Mak Iyem

."Kalau aku punya anak kayak si Marni mending tak tukar tambah sama Cempe (anak kambing) . Lumayan dikasih makan, Dirawat,

Pas Idhul Adha dijual mahal. Daripada punya anak wujud manusia tapi tidak berperikemanusiaan. Masak ibunya dijadikan..."

"Stop.. Stop .. Mashaallah pagi sudah menggosip. Istighfar". Potong Bi Asih . Dia baru pulang dari rumah majikannya.

"Eh Bu Asih kita itu tidak menggosip. Kita itu berbicara soal Fanta". Sahut Mak Rom.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun