Mohon tunggu...
Intan AuliaRamadhani
Intan AuliaRamadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Thats what i like

Thats what i like

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Undip Gandeng UMKM Untuk Pengelolaan Platform e-Commerce dan Media Sosial

6 Agustus 2021   23:26 Diperbarui: 6 Agustus 2021   23:32 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Data Bank Indonesia menyebutkan sebanyak 87,5 persen UMKM terdampak pandemi Covid-19. Pada jumlah tersebut, sekitar 93,2 persen di antaranya berdampak negatif dilihat dari sisi penjualan. Survei Bank Indonesia menunjukkan bahwa pandemi memberi tekanan pada pendapatan, laba, dan arus kas. Namun, rupanya tak semua UMKM terdampak pandemi. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan ada 12,5 persen responden yang tidak terkena dampak ekonomi dari pandemi Covid-19, dan bahkan 27,6 persen di antaranya menunjukkan peningkatan penjualan.

            Di antara UMKM yang menunjukkan peningkatan penjualan tersebut terdapat banyak pelaku usaha yang sudah menerapkan digitalisasi pemasaran dengan menggunakan platform e-Commerce/ Toko Online dan platform media sosial seperti Instagram, Facebook, WhatsApp, dan lain-lain. Kehadiran platform-platform e-Commerce seperti halnya Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Buka Lapak, dirasa mampu memudahkan penjual dalam melakukan pemasaran dan proses transaksi dengan pembeli. Penjual dapat dengan bebas menjual produknya hanya dengan mengunggah foto dan deskripsi produk tanpa harus mengedarkan ke toko-toko atau supermarket. Mengingat selama pandemi ini, pemberlakuan PPKM sangat tidak memungkinkan para penjual untuk dapat melakukan penjualan secara konvensional/offline.

            Kementerian Komunikasi dan Informatika juga mencatat transaksi penjualan secara digital atau online terus meningkat hingga 480% di tengah pandemi Covid-19. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate mengatakan, peningkatan transaksi digital ini diakibatkan oleh bergesernya trend konsumen selama masa pandemi ini. Hal ini membuktikan bahwa banyak orang atau pelaku usaha yang mulai sadar untuk berlomba-lomba membangun bisnis online.

            Bersamaan dengan hal itu, mahasiswa KKN UNDIP menggandeng beberapa pelaku UMKM untuk mensukseskan program pemasaran produk UMKM. Hal ini juga untuk meminimalisir dampak dari diberlakukannya PPKM yang menyebabkan pelaku UMKM tidak bisa menjual produknya secara langsung. UMKM yang digandeng oleh mahasiswa ini adalah produk usaha rumahan berupa kue tradisional yang disebut Widaran Wang Si Nawang. Platform yang digunakan untuk pemasaran diantaranya adalah Instagram dan Tokopedia dan media untuk editing katalog produk menggunakan Canva dan Sellury.

            Produk UMKM Widaran Wang Si Nawang ini merupakan produk olahan yang terbuat dari tepung beras dan dilumuri dengan gula halus sehingga rasanya manis dan nikmat. Produk UMKM Widaran ini juga sudah tersertifikasi halal dan sudah lolos uji SPP-IRT (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga). Sebelum masuk ke pasar tokopedia dan instagram, produk widaran ini sudah lebih dahulu dipasarkan di supermarket-supermarket terdekat hingga dikirim ke luar Pulau Jawa. Sentra industri rumahan ini juga terletak hanya sekitar satu kilometer tak jauh dari Candi Borobudur. Dengan dibuatnya strategi pemasaran yang lebih modern diharapkan produk widaran dapat menjangkau wisatawan Candi Borobudur dan sekitarnya. Dengan adanya sertifikasi halal dan PIRT, kemasan yang menarik, pengolahan makanan juga dipilih dari bahan-bahan yang berkualitas, dan pemasaran yang lebih luas dengan platform marketplace dan media sosial, beberapa keunggulan tersebut diharapkan mampu menarik pembeli dalam jumlah yang lebih besar lagi.

            Akun tokopedia @WidaranWangSiNawang dan akun instagram @widaranmagelang yang dibuat oleh mahasiswa KKN UNDIP pada awal Agustus 2021 diharapkan mampu memperluas pangsa pasar produk olahan widaran serta lebih mengenalkan kue tradisional widaran di masyarakat. Produk olahan widaran kedepannya diharapkan juga bisa bersaing di pasar kuliner nasional. Sebagaimana kita harus saling mendukung pelaku UMKM di masa pandemi ini, maka tak ada salahnya untuk melakukan pendampingan kepada pelaku usaha agar terus mampu berinovasi dalam mengembangkan produknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun