Kebakaran di Stasiun Penyimpanan Bahan Bakar di Indonesia Menewaskan Sedikitnya 16 Orang
Sedikitnya 16 orang tewas dalam sebuah kebakaran di sebuah stasiun penyimpanan bahan bakar di ibukota Indonesia, Jakarta, afiliasi Berita ABC melaporkan pada hari Jumat. Stasiun ini dioperasikan oleh Pertamina, perusahaan energi milik negara Indonesia.
Kebakaran dimulai sekitar pukul 20.00 pada hari Jumat dari pipa bahan bakar di stasiun penyimpanan bahan bakar Plumpang, yang dioperasikan oleh perusahaan minyak dan gas milik negara, Pertamina, di ibukota Jakarta.
Api dengan cepat menyebar ke rumah-rumah di dekatnya yang berada di daerah padat penduduk di lingkungan Tanah Merah, membuat warga panik.
Dibutuhkan sedikitnya 260 petugas pemadam kebakaran dan 52 mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api sebelum tengah malam pada hari Jumat setelah api melahap daerah tersebut selama lebih dari dua jam, kata para pejabat pemadam kebakaran.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, mengatakan bahwa lebih dari 1.300 orang mengungsi dan berlindung di 10 kantor pemerintah, sebuah posko Palang Merah, dan sebuah stadion olahraga.
Rekaman media sosial menunjukkan kobaran api yang sangat besar mengepul dan orang-orang berlarian menyelamatkan diri.
Beberapa warga sekitar telah dievakuasi dan pasukan pemadam kebakaran Jakarta telah mengirimkan 52 unit mobil pemadam kebakaran untuk mengatasi kobaran api.
Pertamina akan menyelidiki penyebab kebakaran dan menyediakan perawatan bagi mereka yang terkena dampak, kata CEO Pertamina Nicke Widyawati kepada Berita ABC.
Pasokan bahan bakar untuk Jakarta akan disediakan dari terminal-terminal lain di dekatnya, kata Widyawati.
Pada tahun 2018, tumpahan minyak yang disebabkan oleh kebocoran pipa minyak mentah bawah laut milik Pertamina menewaskan lima orang nelayan.