Mohon tunggu...
intan_97
intan_97 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Perasaan yang Tak Terduga (Cerpen Part 2)

15 Oktober 2015   19:22 Diperbarui: 15 Oktober 2015   19:42 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku menikmati belajar di sekolah baruku ini. Tentunya sangat berbeda dengan SMA. Lebih disiplin dan tentunya materinya lebih susah,walaupun begitu aku tetep menikmatinya. “heii kamu,lagi nglamunin apa sih dek?” tanya kakak senior. “enggak nglamunin apa-apa kok kak,lagi adaptasi aja sama suasana baru.”jawabku. “ohhh ya udah silahkan menikmati suasana kampus ini..kenalin aku Arjun tingkat II.” Kata senior. “aku kinan tingkat I.” Jawabku singkat. “lain kali kita ngobrol bareng ya..aku mau berbagi pengalaman sama mahasiswa baru,”kata Arjun. “iya kak, lain kali ya,,”jawabku sambil melangkah pergi. “ya Tuhan jangan biarkan hati ini berpaling dari Evan,aku sangat menyayangi Evan.” Evan, aku kangen kamu. Tiba-tiba aja hapeku bergetar, emang panjang umur banget nih orang. Baru aja aku berpikir tentang dia sekarang malah sms nya udah sampe ke aku deh. Evan: assalamu’alaikum..lgi ngpain Kinan? Me: wa’alaikumsalam kakak, aku baru selese makan. Ini mau duduk” dulu,cape baru pulang dari kampus. Evan: aduh kasian, ko baru pulang sih? Me: iya kak, ada tugas yang harus diselesein. Evan: ya udah istirahat ya,jangan lupa makan yang teratur. Me: iya pak dokter..hehehe. Rasanya senang bisa sms an sama Evan ya walopun hanya sebentar.

Aduh kenapa malam-malam begini perutku terasa lapar ya?? Aku mencoba mencari sesuatu yang bisa kumakan,tapi sayangnya ga ada apapun di kosku. Temenku pun belum pulang, so suwung deh kosnya. Ga ada orang,ga ada makanan pula. Terpaksa deh aku harus keluar cari makan dulu. Untung aja warungnya ga jauh dari kos. “dorr..” kaget seseorang. Sontak saja aku kaget banget. “ ehh kak Arjun, lagi ngapain?” tanyaku. “pake nanya lagi, aku mau beli makan lah..dikiranya kamu aja yang lapar??” jawab Arjun. “hehehe iya”kataku. “ehh kamu sendirian, emang kosmu deket dari sini?” tanya Arjun. “ iya aku sendiri, temen kos aku belum pada pulang kak,,kosku gak terlalu jauh ko dari sini.”jawabku. “ohhh iya-iya. Dulu aku juga gitu waktu masih tingkat I, harus mengenal kampus dan nylesein tugas-tugas tapi tenang aja it will passed surely.”kata Arjun. “hemm iya kak, ya udah ya kak aku udah dapet makanan. Aku balik dulu ya ke kos.”kataku. Arjun hanya mengangguk.

 

Sesampainya di kos aku sms Evan,sambil nungguin teman-temanku. Me: malem kakak.. Tak lama Evan pun membalas pesanku. Evan: malem juga. Me: lagi ngapain?. No replay again from Evan. Sebenernya ada apa denganmu Van? Aku emang sayang sama dia, tapi tidak bisa kupungkiri, sahabatku juga menyayanginya. Aku tau itu. Walaupun Reina gak pernah menceritakan perasaannya padaku. Tapi aku peka. Aku gak mau persahabatanku rusak. “DRRRT 📨” ada pesan masuk. Ternyata pesan itu dari kak Arjun. Jujur, sekarang aku semakin dekat dengannya. Kak Arjun juga baik padaku. Aku satu jurusan dengannya, ya walau beda tingkatan. Dia sering berbagi ilmu padaku. Dan tentu saja itu membuatku lebih mudah menerima pelajaran-pelajaran baru di sekolah baru. Ar📤: hai dek lagi ngapain? Me 📨: lagi duduk2 aja kak. Ar📤 : keluar yuk..kakak lapar ni,temenin makan ya? Me📨 : hmmm,,,gimana ya kak aku gak bisa. Ar 📤: ohh ya udah deh gapapa, aku makan sendiri aja,,kamu mau nitip apa, ntar biar aku beliin?? Me📨 : ga nitip apa2 deh ka,kebetulan tadi aku baru aja beli makan. Ar📤 : ohh ya udah,aku pergi dulu ya,, me📨 : ya kak..hati2 di jalan.

Sudah 2 hari ini aku gak komunikasi 📴 sama Evan. Entah kenapa aku merasa bimbang. Evan sudah 2 kali mengutarakan perasaannya padaku tapi aku masih bungkam. Aku ga tau harus menjawab apa?? Aku gak mau sahabatku terluka. Walaupun ia sangat mendukung hubunganku dengan Evan, tapi aku yakin pasti di dalam hatinya tetap menangis. Aku pusing. Dan akupun memutuskan untuk tidur 💤. Hape sengaja aku matikan malam ini.

‘Maukah kau berkencan denganku malam ini?’ itu sms dari Arjun. Aku menolak ajakannya kali ini,aku masih sayang sama Evan. Tapi Arjun tetap saja mengajakku,dan aku selalu menolaknya. Aku tak mau memberinya harapan. Seperti saat Evan memberikan harapan kepadaku dulu. Saat ini Evan juga sedang menunggu jawaban dariku

Aku semakin jarang kontak dengan Evan. Dia marah padaku karna aku gak ngasih tau alasanku tentang hubunganku dengan Evan yang masih nggantung. Sebenarnya aku suka tapi mau gimana lagi?? Aku benar-benar gak bisa nyakitin sahabatku sendiri. Hari ini aku membuka fesbuk, yang sudah lama gak kubuka. Ada banyak inbok dari teman-temanku termasuk Evan dan juga Arjun. Aku tak membukanya. Di beranda pun banyak status galaunya Evan, dan yang nge-like Reina, sahabatku. Ada banyak komen antara Evan dan Reina. Sebenernya sakit, tapi aku akan berusaha untuk tak merasakan sakit itu. Aku semakin penasaran dengan pesan yan dikirim oleh Evan dan Arjun. Aku pun segera membukanya. Ev: “Kinan, tak apa kalau kamu ga mau nrima aku, tapi aku belum bisa mencintai Reina bahkan aku tak bisa mencintai Reina melebihi aku mencintaimu. Aku benar-benar mencintaimu Kinan, aku harap kamu bisa mempertimbangkan keputusanmu.” Me: “iya kak, maafin aku. Aku juga sayang dan cinta sama kakak, tapi untuk sekarang aku gak bisa memutuskan apapun.” It’s my replay for Evan. Aku pun membuka pesan dari Arjun. Ar: “kapanpun kamu kembali, hatiku akan selalu terbuka untukmu.” Me: “iya kak Ar..makasih. tapi aku belum bisa, aku masih menyayanginya dan aku tak mau menyakiti hatimu kak.”

“TOK...TOK...TOK”. sedang enak bermain di dumay, eh malah ada tamu. Aku bergegas ke ruang tamu dan segera membukakan pintu. ASTAGA!!! Ternyata Evan yang mengetuk pintu. “ayo ikut aku!” Evan menarik tanganku ke taman belakang. “mau apa kak?” tanyaku. “aku mau ngomong sama kamu.” Kata Evan. Aku melepas tarikan Evan dan pergi menjauh darinya. Aku ngumpet di dekat tembok. Dan aku melihat Reina ada di taman belakang bersama Evan. Evan kelihatan semakin dekat dengan Reina. Sebenernya aku jelous,tapi aku gak boleh merasa seperti itu. Aku akan mencoba ikhlas untuk melepas Evan demi sahabatku.

dear..deary

Aku sayang sama kamu, kamu itu sahabatku Rei. Apapun aku lakukan asal kamu seneng. Tapi sayangnya aku lupa kalau aku bukan robot, aku sama seperti kamu. Aku punya perasaan,tapi sayangnya aku tak pernah melibatkan perasaanku. Aku mengabaikan perasaanku sendiri. Aku lengah,aku baru merasakan sakit hati saat kamu dan Evan semakin dekat. Perasaanku padanya pun aku korbankan demi kamu. Kamu gak pernah tau kalau aku sudah lama menyukainya. Aku sendiri juga heran,kenapa aku betah memendam perasaan ini? Aku lelah. Aku ingin melupakannya,walaupun hatiku selalu bergetar saat melihatnya. Tapi aku tak akan berharap pada siapapun,termasuk dia. Aku ikhlas. Semua ini memang keputusanku,dan kebencian itu juga keputusanku. Ya Tuhan...jauhkanlah aku dan dia,jangan biarkan hatiku terus bergetar jika melihatnya. Jauhkanlah dia dariku jika nantinya kedekatanku dengannya hanya akan menimbulkan perpecahan. Walaupun sebenernya sakit,tapi aku strong demi persahabatanku.. “ Evan”

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun