Mohon tunggu...
Intan Aisyah
Intan Aisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI

Nama saya Intan Nur Aisah, seorang mahasiswa yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, jurusan Agribisnis Peternakan. Saat ini saya berada di semester 7, masa yang penuh tantangan sekaligus peluang sebagai mahasiswa tingkat akhir. Saya memiliki ketertarikan besar di bidang peternakan, khususnya dalam pengembangan inovasi teknologi pakan ternak. Minat ini mendorong saya untuk selalu mencari wawasan baru, baik melalui literatur akademik maupun kegiatan praktik di lapangan. Saya percaya bahwa inovasi di sektor pakan dapat memberikan dampak besar terhadap efisiensi dan keberlanjutan dunia peternakan di Indonesia. Di luar kegiatan akademik, saya juga aktif menyalurkan hobi dan minat saya. Saya gemar menulis, baik itu untuk mencatat ide-ide, menuangkan opini, atau bahkan sekadar menciptakan karya kreatif. Menulis bagi saya adalah cara untuk merefleksikan pikiran dan memperdalam pemahaman. Selain itu, saya menikmati menggambar dan melukis sebagai medium untuk mengekspresikan perasaan atau suasana hati. Seni visual membantu saya menemukan keseimbangan antara kesibukan akademik dan kebutuhan untuk tetap kreatif. Dengan perpaduan antara keahlian di bidang agribisnis peternakan, minat dalam teknologi pakan, dan kreativitas dalam seni, saya bercita-cita untuk berkontribusi secara nyata pada kemajuan sektor peternakan di Indonesia. Visi saya adalah menciptakan solusi yang inovatif dan praktis untuk meningkatkan kualitas produksi ternak, sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan. Saya percaya bahwa pendidikan, pengalaman, dan minat yang saya tekuni saat ini akan menjadi bekal berharga untuk perjalanan karier saya di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Cinta yang Diam-diam Melangit

30 Desember 2024   11:20 Diperbarui: 30 Desember 2024   11:13 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Gemetar jemariku ketika menulis surat ini, sebab aku merasa tak pantas menyuarakan tentangmu di sini, sedang aku sendiri tidak tahu apakah kau mempedulikanku atau tidak. Malah mungkin kau tak mengerti bahwa di belahan bumi ini ada perempuan sederhana yang diam-diam melangitkan doa kebaikan untukmu.

Apa kabar kau di sana? Sekuat apa pun aku mencari tahu tentangmu, tidak akan bisa memastikan bahwa kau benar baik-baik saja, kecuali kabar itu keluar dari mulutmu sendiri. Namun, bagaimana aku akan mendapat kabar darimu, sedang untuk menyapa saja aku tak mampu.

Kau mungkin baik-baik saja tanpa aku, tetapi di sini aku seperti hampir mati tertikam rinduku sendiri. Sebuah rasa yang semestinya tak ada, sebab bukan hakku untuk merindukanmu. Aku ini siapa? Sekedar orang asing yang nekat mencintaimu, padahal tak ku ketahui hatimu untuk siapa.

Aku berada di ambang kebimbangan, antara harus menyimpan rasa cinta ini dengan resiko menahan sesak sepanjang hari, atau harus ku nyatakan, tetapi dengan resiko yang mungkin jauh lebih menyakitkan, yaitu penolakan.

Meski tak ada salahnya seorang wanita

mengungkapkan perasaan terlebih dahulu, tetapi

harus kuakui nyaliku tak setangguh itu. Hingga

kupikir, kembali menyimpan rasa ini adalah pilihan

terbaik.

Aku meyakini bahwa jodoh di tangan Tuhan. Sejauh apapun jarak antara kita, andai benar kau ditakdirkan untukku, tentu suatu saat nanti kau akan menjadi milikku, Ketahuilah bahwa aku masih dengan harapan-harapan itu.

Saat ini kau boleh saja mengembara. Silahkan sibuk dengan duniamu, kejarlah pendidikanmu, sibuklah dengan karirmu. Namun, jangan bilang bahwa kau sedang sibuk mencintai perempuan lain, sebab hal itu akan terdengar menyakitkan bagiku, meski tak ada sedikitpun hak cemburu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun