Dalam proses peningkatan kapasitas dan kualitas sumberdaya manusia yang sangat strategis dan taktis melalui tidak hanya melalui pendidikan formal. Menurut Kuntoro (1992:57), bahwa pendidikan dalam arti luas tidak saja berupa pendidikan formal untuk anak usia institusi tempat kerja, tetapi lebih dari itu pendidikan juga meliputi berbagai upaya untuk meningkatkan kapasitas individu maupun masyarakat (orang dewasa) dalam berkehidupan yang lebih baik.Â
Hal ini berkaitan dengan jurnal yang berjudul "Self-directed Learning, Andragogy and the Role of Alumni as Members of Professional Learning Communities in the Post-secondary Environment". jurnal ini membahas mengenai kebutuhan sekolah untuk menyediakan orang dewasa terdidik yang dapat memasuki masyarakat dan tempat kerja dengan kesiapan penuh dan siap untuk berkontribusi pada organisasi dan perusahaan ekonomi global abad ke-21.Â
Oleh karena itu lah maka ini menggeser tanggung jawab mempersiapkan orang dewasa muda untuk dunia. memberikan pemahaman tentang faktor pengalaman yang mungkin penting dalam memberikan 'pengalaman optimal' untuk pembelajaran manusia.
Andragogi merupakan proses untuk melibatkan warga belajar orang dewasa ke dalam suatu struktur pengalaman belajar. Istilah ini awalnya digunakan oleh Alexander Kapp, seorang pendidik dari Jerman,, pada tahum 1833 yang kemudian dikembangkan menjadi teori pendidikan orang dewasa oleh pendidik Amerika Serikat Malcolm Knowles untuk membedakannya dengan "pedagogy".Â
Teori andragogy menjelaskan bagaimana belajar orang dewasa dalam pembelajaran. Seperti yang dijelaskan dalam jurnal yang berjudul "Pedagogy or Andragogy?Â
Views of Indian Postgraduate Business Student" bahwa warga belajar orang dewasa lebih mengarahkan diri sendiri, membawa pengalaman praktis dan pengetahuan untuk kegiatan pendidikan yang mengarah ke pembelajaran mereka, dan berorientasi pada kinerja dan kegiatan pemecahan masalah dalam hal pembelajaran mereka.
Hal itulah yang membuat orang dewasa menemukan bahwa mereka dapat bertanggung jawab bagi pembelajaran mereka sendiri, sebagaimana mereka lakukan dalam kehidupan mereka, mereka pasti akan mengalami perasaan lega dan gembira. Kemudian mereka akan memasuki kegiatan belajar dengan keterlibatan-diri yang mendalam, dengan hasil yang seringkali mengejutkan bagi mereka sendiri dan para pengajar mereka.Â
Lain lagi jika model pembelajaran yang diterapkan kepada warga belajar orang dewasa adalah model belajar pedagogy.Â
Hasil yang didapat oleh para warga belajar orang dewasanya adalah tidak bisa mengarahkan diri sendiri. Hal ini berkaitan dengan jurnal yang berjudul "Andragogy and Pedagogy Learning Model Preference among Undergraduate Student".Â
Di dalamnya dijelaskan bahwa para mahasiswa lebih nyaman menggunakan model pembelajaran pedagogy yang akhirnya membuat para mahasiswa lebih membutuhkan bimbingan dari dosen mereka untuk mengejar sebagian besar kegiatan belajar mereka.
Kenyataan ini tentu menyajikan beberapa masalah khusus bagi pengajar warga belajar orang dewasa. Terlebih belakangan ini sedang terjadi Pandemi Covid-19. Hal inilah yang kemudian memunculkan konsep cybergogy yang dimaknai sebagai sistem dan strategi pendidikan yang memanfaatkan sarana pembelajaran online untuk meningkatkan kapasitas kognitif, emosi, dan sosial para pembelajar (Wang & Kang, 2006).Â