Jakarta - Apa yang terlintas di benak anda saat mendengar kalimat Korea Selatan? Teknologi canggih, kosmetik, fashion, kuliner khas, budaya, pesona dan keindahan alam, drama serial, grup idol yang berhasil membuat para penggemarnya terpesona, atau bahkan aktor-aktris berbakat dengan actingnya yang mampu mengikat emosi penontonnya?
Ya, tentu saja hal tersebutlah yang akan muncul di benak kita saat mendengar kalimat Korea Selatan. Negeri ginseng memang memiliki daya tarik tersendiri serta mampu memikat masyarakat mancanegara dan para penggemarnya.
Terkhusus lagi, Korea Selatan mampu membuat perekonomiannya terus berkembang pesat, padahal Korsel tidak memiliki sumber daya alam seperti hutan hingga pertambangan minyak dan gas bumi. Lalu, bagaimana bisa?
Ternyata, rahasianya berasal dari industri hiburan dan budaya Korsel yang menyumbang banyak pendapatan negara. Saat ini kita pasti tahu bahwa Korsel berhasil menguasai dunia lewat industri hiburan dan budayanya, bahkan sukses menggaet generasi muda di seluruh dunia sebagai penggemarnya.
Popularitas tersebut membuat gaya hidup penggemarnya seolah berkiblat pada Korsel. Mereka mulai mengimplementasikan budaya Korsel dalam kehidupan sehari-hari, seperti belajar bahasa Korea, meniru gaya bahasa, mencoba kuliner khas, bahkan mereka menggunakan kosmetik, dan meniru fashion Korsel.
Fenomena seperti ini dinamakan Korean Wave atau Hallyu, yang meliputi beberapa aspek, seperti musik (K-Pop), drama (K-Drama), budaya (K-Culture), kecantikan (K-Beauty), fashion (K-Fashion), hingga kuliner (K-Food).
Saat ini K-Pop menduduki popularitas teratas, bahkan sejak pertama kali kemunculannya di pasar global K-Pop telah banyak menarik perhatian penggemar di mancanegara dan terus berkembang hingga kini. Seperti yang baru saja terjadi beberapa waktu lalu, salah satu brand makanan McDonald's di berbagai negara melakukan kolaborasi dengan K-Pop idol BTS yang makin membuat euforia Korean Wave semakin terasa.
Sontak Army, sebutan untuk para penggemar BTS, langsung menyerbu gerai McDonald's untuk mendapatkan menu kolaborasi K-Pop idol favoritnya. Serbuan dari para Army membuat McDonald's dibanjiri customer yang mengantri sampai ke ruas jalan.
Dibawah K-Pop, ada K-Drama yang menduduki posisi kedua. Tak dapat ditepis bahwa drama serial Korea mampu membuat penontonnya seolah terbawa suasana dan merasakan ikatan emosi. Bahkan K-Drama berhasil membuat masyarakat yang bukan penggemar pun turut menyukai K-Drama.
Seperti Nana, seorang mahasiswi yang bukan penggemar fanatik serba-serbi Korsel. Ia mengaku sempat keheranan dengan temannya yang terlalu fanatik menggemari industri hiburan Korsel, sedangkan ia sendiri adalah tipikal orang yang netral.
"Jujur aku tidak pernah mengidolakan siapa pun, baik itu dari negara sendiri maupun luar negeri ya. Bisa dibilang aku itu netral. Tapi sekarang aku suka nonton serial drakor. Itu pun bermula gara-gara mamaku yang random nonton TV, kebetulan channel TV itu sedang menayangkan drama Korea. Besok harinya mama cerita dan merekomendasikan aku untuk nonton drakor itu karena seru. Agak kaget sih, kok bisa mama suka drakor. Karena penasaran akhirnya aku tonton, dan ternyata bener lho, seru," ungkap Nana, Selasa (13/7/2021).
Selanjutnya adalah K-Fashion, K-Beauty, K-Food, serta budaya-budaya Korsel lainnya. Fashion Korsel yang terkesan feminin dan lucu kerap ditiru oleh generasi muda. Begitu pun dengan kosmetik dan berbagai jenis skincare Korsel yang kerap menjadi incaran, apalagi jika skincare tersebut berkhasiat untuk mencerahkan kulit.
"Aku pun suka banget sama salah satu brand skincare Korsel, produknya yaitu soothing gel aloe vera karena itu berefek banget di aku. Jerawatku hilang dan juga melembabkan kulit. Lagi-lagi skincare ini hasil rekomendasi juga, rekomendasi temanku. Tapi kalau K-Food dan K-Fashion, aku belum pernah coba. Aku berpakaian sesuka hatiku saja," ujar Nana.
Pesatnya arus Korean Wave ini memang menjadi sebuah strategi promosi pemerintah Korsel ke kancah dunia agar masyarakat mancanegara mengenal Korea. Dalam hal ini pemerintah memainkan andil besar dalam mendukung Korean Wave.
Bahkan Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata Korsel difokuskan untuk mengurus dan bertanggung jawab dalam menyebar Korean Wave ke mancanegara melalui industri hiburan dan kreatif. Itu semua karena industri hiburan dan kreatif Korsel merupakan sumber ekonomi Korsel yang berpengaruh besar.
Selain itu, teknologi dan media sosial juga turut berperan dalam proses penyebaran Korean Wave ke mancanegara, tentu saja teknologi dibutuhkan karena sasaran yang mereka tuju adalah generasi muda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H