Mohon tunggu...
Intan kurnia Putri Febriani
Intan kurnia Putri Febriani Mohon Tunggu... Guru - guru

mensyukuri nikmat Allah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mimpi Demokrasi : Melodi Pemilu 2024

26 November 2023   23:49 Diperbarui: 26 November 2023   23:51 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam panggung harapan, rakyat menari,

Pemilu 2024, kisah bersemi dalam mimpi,

Setiap suara adalah not-not melodi,

Menyusun harmoni, mengukir takdir.

Lautan pemilih adalah lautan pikiran,

Gelombang aspirasi memecah pantai,

Di antara pasir kebijaksanaan,

Demokrasi adalah bahtera yang melaju.

Calon-calon seperti bintang di malam gelap,

Bersinar dalam pilihan yang tak terhitung,

Setiap janji adalah sinar yang terang,

Menyinari jalan menuju masa depan.

Debat-debat adalah pertarungan kata,

Bagaikan seni bela diri di atas panggung,

Setiap retorika adalah serangan abstrak,

Menggiring pemikiran dalam arena pemilih.

Pemilu adalah taman bunga demokrasi,

Partai-partai mekar bak bunga yang berwarna,

Setiap manifestasi adalah benih perubahan,

Menghijaukan ladang harapan bersama.

Tinta di bilik suara adalah pena sejarah,

Menulis cerita peradaban dalam hitungan detik,

Setiap tanda silang adalah keputusan masa depan,

Merangkai lembaran baru bangsa yang teguh.

Dalam arena suara, rakyat adalah sutradara,

Mengarahkan pementasan dengan bijaksana,

Setiap pilihan adalah langkah ke arah panggung,

Memilih peran pemimpin untuk masa depan bersama.

Jadi, dalam perayaan demokrasi ini,

Pemilu 2024, panggung keadilan terbuka,

Setiap suara adalah pujian untuk keberanian,

Merajut kain persatuan, menyatukan harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun