"Para siswa di Swedia perlu lebih banyak buku teks. Buku cetak sangat penting bagi pembelajaran mereka," ungkap Lotta edholm, Mentri bidang sekolah Swedia, dikutip dari akun Instagram @voaindonesia, Senin (18/09/2023). Mengutip dari Hibunda.com, Para ahli dan politisi Swedia menyebut bahwa pendekatan hyper-digitalized di Dunia pendidikan telah memicu penurunan keterampilan dasar anak.
Perbedaan budaya, infrastruktur, dan kurikulum pendidikan di Indonesia menambah kompleksitas dalam mengelola penggunaan media digital di ruang pendidikan. Sementara di beberapa daerah, infrastruktur yang terbatas dapat menjadi hambatan utama dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran, di tempat lain, budaya digital yang tumbuh dengan baik menghasilkan integrasi teknologi yang lebih lancar.
Dalam mengambil langkah ke depan, perlu adanya upaya terkoordinasi dari pemerintah, institusi pendidikan, dan stakeholder untuk menyusun panduan yang jelas mengenai penggunaan media digital di ruang pendidikan. Panduan tersebut harus mempertimbangkan manfaat teknologi tanpa mengesampingkan aspek-aspek kritis seperti pengembangan keterampilan sosial, keterampilan kritis, dan pemahaman akan etika digital.
Dalam mengakhiri perdebatan mengenai penggunaan media digital dalam pendidikan, penting bagi pendidik, peneliti, dan pembuat kebijakan untuk tidak melihat teknologi sebagai musuh atau penyelamat. Sebaliknya, penggunaan media digital haruslah dilihat sebagai alat yang membutuhkan pengelolaan yang bijak untuk memaksimalkan manfaatnya tanpa mengorbankan esensi dari pendidikan itu sendiri.
Dalam kesimpulan, penggunaan media digital dalam pendidikan merupakan fenomena kompleks yang memerlukan keseimbangan antara teknologi dan aspek-aspek penting dalam pembelajaran. Meskipun terdapat perbedaan pendekatan di antara sekolah-sekolah, perhatian yang cermat terhadap manfaat serta konsekuensi dari penggunaan media digital adalah kunci dalam mencapai pendidikan yang holistik dan berdaya saing di era digital ini.
Berdasarkan pemahaman terhadap beragam perspektif dan teori-teori yang mendukung, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media digital dalam pendidikan bukanlah sekadar pertanyaan tentang apakah "ya" atau "tidak", "setuju" dan "tidak setuju", melainkan bagaimana kita mengelolanya dengan bijak demi memperkaya pengalaman belajar siswa dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan dunia yang semakin terkoneksi dan digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H