Mohon tunggu...
Intan Sari Anggraeni
Intan Sari Anggraeni Mohon Tunggu... Freelancer - Generator

Promise yourself, no matter how hard it is you will never going to give up on your dreams

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tingginya Kasus Bunuh Diri di Dunia pada Masa Pandemi Covid-19

21 Oktober 2020   19:40 Diperbarui: 21 Oktober 2020   19:46 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Intan Sari Anggraeni (Mahasiswa semester 7)
Dosen Pengampu : Tajudin, S.H., M.H
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Universitas Pamulang

Di berbagai belahan dunia pada masa pandemi covid-19 menyebabkan penduduk dunia mengalami depresi dan memicu untuk segera mengakhiri hidup. Sejumlah kasus bunuh diri dilakukan oleh mereka yang terhimpit masalah ekonomi. 

Namun tak sedikit pula dilakukan oleh mereka yang berasal dari kalangan atas, penyebabnya beragam mulai dari masalah individu hingga kompetisi di dunia pofesional.

Bahkan kasus bunuh diri terjadi dunia entertain sederet artis korea hingga yang baru-baru ini telah diberitakan tewas bunuh diri. Produser terkenal sekelas Hollywood sekaligus milyader Steve Bing (55) pun dikabarkan meninggal akibat terjun dari lantai 27 apartemennya. Ada Juga Artis Bollywood Singh Rajput (34) yang merupakan seorang aktor meninggal dengan cara menggantung lehernya di langit-langit apartemen, di Bandra, Mumbai, Minggu (14/06).

Rata-rata di negara India kasus kematian akibat bunuh diri setiap harinya mencapai 381 kasus. Pengangguran dan utang merupakan alasan utama dari tingginya kasus tersebut karena sangat berpengaruh pada psikologis. Apalagi ditambah dengan adanya pandemi covid-19 angka bunuh diri di negara tersebut meningkat.

Seperti dilansir pada laman Mata-mata Politik, Rabu (9/9) Beberapa bulan yang lalu, ketika Perdana Menteri India Narendra Modi memberlakukan lockdown terketat di dunia untuk mencegah penyebaran virus corona. 

Tindakan tersebut menurut para ekonom, memaksa jutaan rumah tangga ke dalam kemiskinan dan berkontribusi pada tragedi jangka panjang bunuh diri.

Bukan hanya Di India saja, Malaysia juga menyumbang angka kematian akibat bunuh diri yaitu tecatat 465 kasus berdasarkan sumber Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) Mulai Januari hingga Juni 2020.

Di negara adidaya Amerika Serikat kasus bunuh diri terdapat dilingkungan militer dengan meningkat hingga 20 persen semasa  pandemi. Menurut data  dari Newsweek.com terdapat 98 kasus bunuh diri hingga 15 September 2020 pada personil Angkatan Udara yang bertugas aktif maupun pada personil cadangan.

Sedangkan di negara Indonesia, kasus bunuh diri akibat terpapar virus corona, seorang pasien berinisial YS (52) bunuh diri di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Pria tersebut nekat terjun dari jendela kamar inapnya yang berada di lantai 13. Pada Kamis (3/9) sekitar pukul 10.50 WIB.

Penyebab bunuh diri dimasa pandemi sangat beragam dari mulai stres, depresi, himpitan ekonomi, persaingan yang ketat dan PHK besar-besaran diberbagai perusahaan. Membuat orang didunia merasa tertekan dan memutuskan untuk mengakhiri hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun