Mohon tunggu...
Intan Nabila
Intan Nabila Mohon Tunggu... Guru - Masih dalam proses belajar, semoga Allah mempermudah perjalanan kita semua

Semoga apa yang telah saya sampaikan, bisa tersampaikan kepada kalian. Dan semoga kita semua bisa sama-sama belajar untuk terus mengembangkan ilmu yang telah kita dapatkan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Sastra: Kumpulan Cerpen dan Puisi "Rinduku Sederas Hujan Sore Itu"

5 April 2021   16:21 Diperbarui: 5 April 2021   17:39 1636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul Buku                  : Rinduku Sederas Hujan Sore Itu
Penulis                         : J.S. Khairen
Jumlah Halaman         : 265 Halaman
Tahun Terbit               : 2019
Penerbit                       : Noura Books

Sinopsis:

Hujan adalah janji setia langit kepada bumi.

Yang pasti datang, tanpa payah menunggu.

Kita terjebak pada hujan yang sama,

tetapi tak bisa saling bicara.

Aneka rasa tumpah dari langit.

Cemas dan rindu tanpa bisa kucegah.

Rasa yang begitu besar,

yang melenyapkan rasa lainnya.

Jarak kita tak jauh.

Namun, tak bisa bertatapan, apalagi berbicara.

Rinduku sederas hujan sore itu.

***

Suatu karya sastra dicistakan untuk menyampaikan efek-efek tertentu pada penikmatnya. Selain itu karya sastra memiliki fungsi untuk memberikan pendidikan moral, agama, maupun fungsi sosial lainnya. Kumpulan cerita dan puisi karya J.S. Kahiren sangat serat akan pesan moral maupun sosial.

J.S. Kahiren mengangkat suatu cerita berdasarkan cerita dan perjalanannya di Samarinda, Batu, Bukittinggi, Lamandau, Bali dan kota-kota lainnya yang ia kunjungi dari berbagai kesempatan. Dan begitu uniknya, hampir semua cerita yang ia tuliskan, bermula dengan kehadiran hujan.

Rinduku Sederas Hujan Sore Itu merupakan sebuah kumpulan tulisan, baik itu cerita atau puisi yang sudah pernah diterbitkan dengan judul yang sama pada tahun 2017, namun diterbitkan kembali dalam cetakan ke-1, pada Maret 2019. Meskipun begitu, bukan berarti tulisan tersebut tidak memiliki cerita yang berbeda dan mendalam didalamnya. Bahkan sebaliknya.

"Judul Rinduku Sederas Hujan Sore Itu muncul ketika saya berdiri berjauhan dengan seorang gadis di tengah keramaian. Kami tidak saling sapa, bahkan belum terlalu kenal. Saling sadar mata kami sesekali beradu. Tak perlu waktu lama, di tempat itu juga, saya rindu dengan dia. Gadis centik ini yang kemudian menjadi istri saya". Itulah yang dikatakan oleh penulis didalam buku yang ia tuliskan tersebut.

Adapun dalam satu cerpen Cerita Hujan dan Pelangi yang terdapat di halaman 181 dalam buku Rinduku Sederas Hujan Sore Itu ini menceritakan kehidupan sebuah kakak perempuan yang kehilangan adiknya sejak empat belas tahun lalu. Namun siapa sangka saat dua tahun lalu, tokoh kakak perempuan ini saat mendarat di Batam untuk dinas ia melihat seseorang yang entah pemulung entaah tukang sampah, tampak betul-betul mirip Dias-tokoh adik dalam cerpen Cerita Hujan dan Pelangi.

Dan, hujanlah yang mempertemukan mereka. Namun siapa sangka ternyata Dias adik laki-lakinya itu sudah sama sekali tidak mengenalinya, bahkan ia pun memanggil kakak perempuannya tersebut dengan panggilan "pak".

Dalam cerpen ini, J.S. Khairen menggambarkan kerinduan seorang kakak perempuan kepada adik laki-lakinya yang telah empat belas tahun menghilang, hingga akhirnya hujan mempertemukan mereka di langit Batam.

Karakter-karakter tokoh Cerita Hujan dan Pelangi memiliki karakter yang memang persis seperti ralita. Karakter yang sebenarnya bisa kita sebut sudah biasa. Namun, oleh J.S. Khairen diubah menjadi sosok yang penuh dengan pemikiran rumit dan berperasaan rindu dan kehilangan yang sangat mendalam. 

Pemikiran-pemikiran tersebuut menggambarkan sebuah keadaan yang membingungkan dan entah harus berbuat bagaimana. Tokoh cerpen Cerita Hujan dan Pelangi karya J.S. Khairen, berhasil membuat kita berpikir kembali bahwa pelangi itu hanya singgah untuk sementara, dan bisa saja menghujan ditempat lain, hingga menurunkan kisah yang berbeda.

Jika ditinjau menggunakan pendekatan pragmatik, maka kumpulan cerpen J.S. Khairen ini akan memiliki citra yang mendalam dari tiap-tiap pembaca. Hal ini disebabkan banyaknya cerita yang dituangkan didalam buku ini, dan sedikit banyaknya cerita ini memang hadir karena adanya hujan.

Sedangkan jika pembaca dapat melihat kumpulan cerita ini berdasarkan pelajaran atau pendidikan, maka pembaca akan cenderung menganggap karya ini adalah karya sastra yang banyak pembelajaran yang kita bisa lihat didalam setiap cerita yang dituliskannya.

Dalam kumpulan cerita dan puisi ini sudah jelas terdapat nilai-nilai moral dan pendidikan. Konsep moral dapat berarti suatu ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti atau susila (Kamus Bahasa Indonesia). Nilai moral yang terdapat dalam kumpulan cerita dan puisi ini ialah, tetap semangata menjalani kehidupan yang kita jalani saat ini, jangan sampai kita terpaut dengan masalalu yang buruk, hingga bisa menghambat perjalanan yang kita jalani saat ini.

Nilai pendidikan dalam kumpulan cerita dan puisi terdapat dalam sikap para tokoh utama dalam menangani setiap keadaan yang mereka alami.

Dari pengamatan yang saya baca dari kumpulan cerita dan puisi yang berjudul Rinduku Sederas Hujan Sore Itu karya J.S. Khairen ini cukup bagus dalam merangkai kata-kata yang mudah dipahami oleh saya selaku pembaca, dalam setiap cerita yang disampaikanpun memiliki suasana yang seakan kita ikut masuk menyaksikan alur demi alur yang dilalui oleh para tokoh. 

Hanya saja saya sebagai pembaca pasti menginginkan setiap cerita itu memiliki suasana yang berbeda-beda atau ending yang bisa berbeda dari setiap cerita yang dituangkan. Akan tetapi dalam buku ini lebih banyak ending atau akhir cerita yang disampaikan memiliki akhiran yang sama, yaitu kegalauan yang dialami oleh para tokoh utama.

Namun, lagi-lagi saya selaku pembaca sangat menghargai dan mengapresiasikan karya sastra ini kepada penulis buku Rinduku Sederas Hujan Sore Itu karena telah dengan baik dan terus berusaha untuk bisa menuangkan setiap cerita dalam perjalanan yang penulis alami selama ini. Yang bisa dikatakan adanya buku ini bukan hanya karena imajinasi saja, tetapi ada realita kehidupan nyata didalam cerita tersebut.

Bahkan dalam buku ini pun memiliki puisi disetiap akhir cerita yang dituliskan oleh pengarang, jadi seakan menjadikan saya selaku pembaca merasa tidak terlalu monoton hanya membaca cerita saja, tetapi ada bait-bait puisi juga yang seakan menjadikan saya selaku pembaca merasa bahwa setiap apapun keadaan atau situasi yang telah saya alami banyak hikmah/pengalaman yang saya bisa dapatkan didalamnya.

Akhirnya selesai sudah kritik sastra yang saya sajikan ini, saya kita masih banyak kekurangan yang perlu ditambahkan dalam kritik sastra ini, semoga teman-teman yang lain bisa memperluas lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun