Mohon tunggu...
Intan Friska Permatasari
Intan Friska Permatasari Mohon Tunggu... Penulis - Universitas Jember. Fakultas Teknik. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Berisi tentang artikel secara dasar dan singkat ataupun review tentang lingkungan, sosial dan ekonomi dari pengelihatan mahasiswa perencanaan wilayah dan kota

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Alih Fungsi Lahan Berkaitan Erat dengan Sistem Pertanian Suku Baduy, Benarkah?

8 Desember 2019   09:39 Diperbarui: 8 Desember 2019   09:48 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air hujan pun akan mengalir dan meresap menuju akar -- akar tanaman yang ada di hutan tersebut. Hal ini juga meminimalisir tanah agar tidak cepat terdegredasi kesuburannya akibat dari erosi.

Jika peraturan tersebut dilihat dari kaca mata seorang perencana wilayah. Hal berikut jelas memiliki banyak sisi postif.

Bagaimana masyarakat Suku Baduy menghargai alam atau ekosistem disekitar mereka dengan tidak membuka lahan pertanian baru yang berasal dari hutan tertutup dapat menjadi contoh bagi " masyarakat -- masyarakat modern " yang saat ini sering di temui permasalahan alih fungsi lahan, yang pada akhirnya hanya menguntungkan sebagian orang saja.

Tidak hanya kawasan pertanian yang menjadi lahan pengganti yang mulanya hutan, tetapi banyak pula kasus lain alih fungsi lahan hutan yang ada di Indonesia, seperti halnya alih fungsi lahan hutan yang akan dirubah menjadi areal pertambangan, areal perkebunan ataupun pemukiman.

Walaupun hal tersebut didasari oleh latar belakang atau fakta bahwa semakin hari, semakin tingginya keperluan atau kebutuhan masyarakat selain lahan hutan tersebut, tetapi alih fungsi lahan yang terjadi ini memiliki cukup banyak kerugian yang pada akhirnya akan merugikan masyarakat itu sendiri, seperti hilangnya ekosistem di dalam hutan tersebut, berkurangnya kemampuan untuk menyerap emisi karbon yang akan berdampak pada pemanasan global hingga masalah sosial yang paling sering terjadi adalah kemiskinan.

Dengan melihat sistem pertanian yang dianut Suku Baduy, yang notabennya masih jauh dari teknologi ataupun hal -- hal modern lainnya. Diharapkan masyarakat -- masyarakat modern dapat menyeimbangkan antara kebutuhan yang harus mereka hadapi setiap hari tanpa harus memberikan dampak negatif bagi ekosistem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun