Berselimut Perca
Di hamparan kota
Aku menjejalkan kaki
Berjalan di kediaman
Dalam lingkaran sang malam
Aku bukanlah sampah kota
Aku hanya penyita sisa-sisa orang kaya
Aku mengeluh tentang malam
Tentang dunia yang banyak mengecam
Pemerintah hanya lewat menyapa
Membawa air mata yang hidupkan senja
Aku hanya seorang anak berselimut perca
Yang membakar setiap mimpi di ujung senja
Kudus, 29-12-2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!