Mohon tunggu...
INTAN NURULLITA
INTAN NURULLITA Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kemandirian Bank Indonesia dalam Menghadapi Krisis Ekonomi

24 Oktober 2024   15:58 Diperbarui: 24 Oktober 2024   16:02 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pentingnya Kemandirian Bank Indonesia, Bank Kemandirian Indonesia (BI) dalam menghadapi krisis ekonomi adalah faktor krusial untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Seperti yang dijelaskan oleh Nakajima dalam penelitiannya, kemandirian BI memungkinkan institusi ini untuk mengambil keputusan moneternya tanpa gangguan politik, sehingga dapat fokus pada tujuan utama, yaitu menjaga stabilitas nilai rupiah dan mengendalikan inflasi.

Evektivitas Kebijakan Moneter, Evaluasi efektivitas kebijakan moneternya oleh BI selama krisis ekonomi menunjukkan bahwa penurunan efektivitas kebijakan ini disebabkan oleh penyaluran bantuan likuiditas dalam jumlah besar. Studi empiris menggunakan model error Correction menunjukkan bahwa koefisien suku bunga terhadap jumlah uang beredar (M1) pada periode krisis lebih rendah dibandingkan sebelum krisis. Hal ini berarti bahwa BI harus menaikkan suku bunga lebih tinggi untuk menyedot jumlah uang beredar yang sama, yang pada gilirannya meningkatkan dampak negatif terhadap sektor non-keuangan dan perbankan

Kebijakan Kerja Sama dan Sinkronisasi, Meskipun kemandirian BI penting, hal ini tidak menafikan kerja sama dan sinkronisasi kebijakan dengan lembaga-lembaga lain. Misalnya, dalam penanganan COVID-19, BI melakukan pembagian beban dengan Kementrian Keuangan untuk meningkatkan efektivitas kebijakan ekonomi. Kerja sama ini tidak menghalangi kemandirian BI tetapi malah menambah daya tampung dalam menghadapi krisis ekonomi.

Kemandirian BI juga harus disertai dengan akuntabilitas yang ketat. Dalam RUU perubahan UU No 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, ada upaya untuk membatasi status kemandirian BI agar tidak terlalu independen. Namun menurut beberapa opini masyarakat, pengurangan kemandirian BI dapat membawa risiko kurang efektifnya sektor moneter-perbankan dalam mendukung sektor riil. Kemandrian yang disertai akuntabilitas memungkinkan BI untuk mengambil keputusan yang tepat tanpa gangguan politik, seperti yang terlihat dalam penanganan krisis keuangan 1997/1998

Pengalaman penanganan krisis ekonomi tahun 1997/1998 menunjukkan betapa pentingnya kemandirian BI. Ketika krisis mulai, BI harus menyesuaikan kebijakan moneternya untuk menghadapi gejolak ekonomi. Meskipun BI melakukan penyaluran likuiditas dan meningkatkan suku bunga, BI berhasil menjaga stabilitas nilai rupiah dan mengendalikan inflasi. Hal ini menunjukkan bahwa kemandirian BI memungkinkan institusi ini untuk mengambil keputusan strategi dalam menghadapi krisis ekonomi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun