Mohon tunggu...
INTAN JUWITA
INTAN JUWITA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Saya sedang selfi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penyebab,jenis dan dampaknya ganguan dalam perkembangan sosial-emosional serta penanganannya

19 Januari 2025   05:51 Diperbarui: 19 Januari 2025   05:51 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan sosial-emosional merujuk pada kemampuan individu untuk mengelola emosi, membangun hubungan yang sehat, dan berfungsi dalam konteks sosial yang lebih luas. Namun, tidak semua individu mengalami perkembangan sosial-emosional yang lancar. Berbagai gangguan dapat muncul yang menghambat kemampuan seseorang untuk berkembang secara sosial dan emosional. Gangguan ini bisa terjadi pada berbagai tahap kehidupan dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal.
1. Faktor Penyebab Gangguan dalam Perkembangan Sosial-Emosional
Gangguan dalam perkembangan sosial-emosional dapat muncul akibat kombinasi dari berbagai faktor. Beberapa faktor utama yang dapat mempengaruhi gangguan ini antara lain:
Faktor Keluarga dan Pola Pengasuhan
Lingkungan keluarga adalah faktor pertama yang sangat mempengaruhi perkembangan sosial-emosional seseorang. Pola pengasuhan yang kurang mendukung, seperti gaya pengasuhan yang otoriter atau kurangnya perhatian emosional, dapat menyebabkan kesulitan dalam mengelola emosi dan membangun hubungan yang sehat. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh ketegangan atau kekerasan emosional berisiko mengalami gangguan sosial-emosional yang serius.
Trauma atau Pengalaman Negatif
Pengalaman traumatis di masa kanak-kanak, seperti kehilangan orang tua, kekerasan, atau perpisahan, dapat meninggalkan dampak emosional yang mendalam. Trauma ini seringkali mengganggu kemampuan individu untuk membangun rasa aman dan kepercayaan dalam hubungan interpersonal.
Faktor Genetik dan Biologis
Beberapa gangguan sosial-emosional juga dapat disebabkan oleh faktor biologis atau genetik. Misalnya, gangguan spektrum autisme (ASD) atau gangguan kecemasan sosial dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Disfungsi sistem saraf pusat atau gangguan hormon juga dapat berperan dalam gangguan emosional dan sosial.
Faktor Sosial dan Budaya
Lingkungan sosial dan budaya memainkan peran penting dalam perkembangan sosial-emosional. Ketidakcocokan budaya, perbedaan norma sosial, atau tekanan sosial dapat menyebabkan individu merasa terisolasi, kesulitan beradaptasi, atau mengalami gangguan dalam interaksi sosial.
2. Jenis-Jenis Gangguan dalam Perkembangan Sosial-Emosional
Berbagai gangguan dapat muncul dalam perkembangan sosial-emosional individu. Berikut adalah beberapa jenis gangguan yang sering terjadi:
Gangguan Kecemasan Sosial
Anak-anak atau remaja yang mengalami kecemasan sosial cenderung merasa sangat takut atau cemas saat berada dalam situasi sosial. Mereka mungkin merasa terisolasi, kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya, atau menghindari aktivitas sosial karena rasa takut berlebihan akan penilaian orang lain.
Gangguan Perilaku
Gangguan perilaku biasanya terlihat pada anak-anak yang kesulitan mengelola emosi mereka. Mereka sering menunjukkan perilaku agresif, impulsif, atau bahkan menentang otoritas. Gangguan ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk membangun hubungan sosial yang sehat dengan teman sebaya, guru, atau orang tua.
Gangguan Mood (Depresi dan Dystimia)
Gangguan mood, seperti depresi, dapat memengaruhi perkembangan sosial-emosional seseorang. Anak-anak atau remaja yang menderita depresi mungkin merasa tidak berdaya, terisolasi, atau tidak tertarik pada aktivitas sosial. Gangguan ini sering kali menyebabkan mereka kesulitan untuk membangun keterampilan sosial atau berfungsi dengan baik dalam hubungan sosial.
Gangguan Spektrum Autisme (ASD)
Individu dengan gangguan spektrum autisme sering mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial, berkomunikasi, dan memahami ekspresi emosional. Hal ini dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial mereka dan menyebabkan kesulitan dalam membangun hubungan dengan teman sebaya atau anggota keluarga.
Gangguan Pemrosesan Sensorik
Gangguan pemrosesan sensorik memengaruhi cara individu merespons rangsangan sensorik dari lingkungan, seperti suara, cahaya, atau sentuhan. Individu dengan gangguan ini sering merasa tertekan atau kewalahan oleh rangsangan sensorik yang berlebihan, yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk berinteraksi secara sosial.
3. Dampak Gangguan Sosial-Emosional
Gangguan dalam perkembangan sosial-emosional dapat menyebabkan berbagai dampak negatif dalam kehidupan individu, baik dalam hubungan sosial maupun kesejahteraan emosional mereka. Beberapa dampak utama gangguan sosial-emosional adalah:
Kesulitan dalam Membangun Hubungan
Individu yang mengalami gangguan sosial-emosional sering kesulitan untuk membangun hubungan yang sehat. Mereka mungkin tidak dapat mengelola emosi mereka dengan baik atau kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya dan keluarga, yang dapat menyebabkan rasa kesepian dan keterasingan.
Masalah Akademik
Gangguan sosial-emosional dapat mempengaruhi konsentrasi dan kinerja akademik. Anak-anak dengan gangguan kecemasan sosial atau depresi mungkin enggan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah atau tidak dapat berfokus pada pembelajaran, yang berpotensi menurunkan prestasi akademik mereka.
Masalah Kesehatan Mental Lainnya
Gangguan dalam perkembangan sosial-emosional sering kali berhubungan dengan masalah kesehatan mental lainnya, seperti gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan stres pasca-trauma. Tanpa penanganan yang tepat, gangguan ini bisa memburuk dan memperburuk kualitas hidup individu.
Dampak pada Kesehatan Fisik
Stres emosional yang berkepanjangan, yang sering dialami oleh individu dengan gangguan sosial-emosional, dapat berdampak pada kesehatan fisik. Masalah seperti gangguan tidur, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan peningkatan risiko penyakit jantung dapat muncul akibat stres emosional yang tidak ditangani dengan baik.
4. Penanganan dan Intervensi
Penanganan gangguan sosial-emosional memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berbasis individu. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan ini meliputi:
Terapi Psikologis
Terapi seperti terapi perilaku kognitif (CBT) atau terapi bermain dapat membantu individu mengidentifikasi pola pikir atau perilaku yang tidak sehat, serta mengembangkan keterampilan baru untuk mengelola emosi dan membangun hubungan sosial yang sehat.
Pendidikan dan Dukungan Keluarga
Pendidikan bagi orang tua atau pengasuh sangat penting untuk mendukung perkembangan sosial-emosional anak. Orang tua perlu diberi pengetahuan tentang cara mendukung emosional anak, menciptakan lingkungan yang aman dan stabil, serta mengajarkan keterampilan sosial yang sehat.
Intervensi di Sekolah
Sekolah memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan sosial-emosional anak. Program pendidikan sosial-emosional (SEL) yang diimplementasikan di sekolah dapat memberikan anak-anak keterampilan untuk mengelola emosi, berinteraksi dengan teman sebaya, dan mengatasi stres dengan cara yang positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun