Mohon tunggu...
Intan fajri
Intan fajri Mohon Tunggu... Administrasi - seorang mahasiswi akuntan

selalu mencoba untuk menjadi bisa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Sila Keempat Pancasila

28 November 2021   11:33 Diperbarui: 24 Desember 2021   10:20 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila adalah suatu ideologi dan dasar negara Indonesia yang menjadi landasan dari segala keputusan bangsa dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. 

Pancasila terdiri dari lima sila yang dijadikan sebagai pedoman rakyat dalam hidup bernegara. Kelima sila tersebut yaitu Ketuhanan yang maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Pancasila memiliki simbol dalam lambang negara yaitu berupa gambar burung garuda.

Burung garuda melambangkan kekuatan. Sementara warna emas pada burung garuda melambangkan kemegahan atau kejayaan.

Bukan hanya Pancasila yang mempunyai makna, tetapi sila-sila dalam Pancasila pun mempunyai makna masing-masing. Yang mana makna tersebut dasarnya dijadikan kunci atau tujuan yang di maksud agar  hal-hal yang di dalamnya terlaksana.

Kita sebagai rakyat Indonesia yang berlandaskan Pancasila tentunya harus paham atau sedikit mengerti tentang makna-makna dari ke lima sila tersebut.

Maka dari itu pada artikel ini akan saya sampaikan makna dari salah satu sila Pancasila, yaitu sila keempat. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

Sila keempat mempunyai simbol yaitu kepala banteng. Kenapa di gambarkan kepala banteng? Karena banteng merupakan hewan sosial yang senang berkumpul, bergerombol,  dan beramai-ramai dengan kelompoknya.

Hal itu menggambarkan budaya masyarakat Indonesia yang suka berkumpul, bermusywarah dan berdiskusi dengan sesama. 

Makna Sila Keempat Pancasila, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

1. Menghargai keputusan Bersama

Makna sila keempat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu saling menghargai dan menghormati segala keputusan-keputusan bersama yang telah di sepakati. Hal ini dapat memperukunkan masyrakat pada saat bermusyawarah agar tidak adanya kesalahpahaman.

2. Demokrasi

Makna sila keempat selanjutnya adalah mewujudkan demokrasi dari berbagai sisi kehidupan masyarakat. Baik dari politik, hubungan ekonomi, kebudayaan dan hubungan sosial.

3. Mufakat

Makna sila keempat lainnya adalah pengambilan segala bentuk keputusan Bersama yang mengutamakan berbagai prinsip sesuai idiologi kebiasaan masyarakat yaitu musyawarah dan mencari sebuah mufakat.

Contoh Penerapan Sila Keempat dalam Kehidupan Sehari-hari

a. Mengutamakan bermusyawarah dalam menyelesaikan suatu masalah

b. Menghormati dan menghargai hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan pendapat kita dan melaksanakannya dengan sepenuh hati.

c. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.

d. Selalu ikut serta dalam pemilu dll.

e. Berani mengungkapkan pendapat pada saat musyawarah.

f. Saling menghargai dan menghormati pendapat atau keputusan.

Sebagai penutup artikel, saya ingin menyampaikan. Bahwa dengan mempelajari tentang makna sila keempat Pancasila, di harapkan kita dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan menjadikan sila keempat sebagai dasar atau acuan dalam bermusyawarah, tentunya dalam hal saling menghargai atas pendapat orang lain.

Kemudian kesimpulan dari artikel ini adalah makna sila keempat pancasila ini sangat berperan dalam pelaksanaan demokrasi dan mufakat serta dapat memberi pemahaman kepada mereka yang bermusyawarah untuk menghargai dan menghormati keputusan bersama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun