Mohon tunggu...
Intan Nuraini
Intan Nuraini Mohon Tunggu... Penulis - Berusahalah selagi bisa berusah, dan yakinlah bahwa pertolongan Allah itu ada 🙂

Mahasiswi IAIN Jember Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam A1

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Rekontruksionisme dan Para Tokohnya

27 Mei 2020   20:46 Diperbarui: 27 Mei 2020   20:51 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum wr wb

Nah, saya disini akan membahas sedikit tentang filsafat pendidikan rekontruksionisme dan para tokohnya

Ada yang tau apa sih rekontruksionisme itu?

Jadi, rekontruksionisme itu sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu rekontruk yang berarti menyusun kembali dalam filsafat pendidikan rekontruksionisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tatanan susunan lama dengan membangun tatanan susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern atau baru, serta berupaya mencari kesepakatan antara manusia, agar dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam suatu tatanan dan seluruh lingkungan nya.

Nah, selanjutnya saya akan membahas tentang para tokoh yang ada di filsafat pendidikan rekontruksionisme yaitu:

1. George counts

Beliau adalah salah satu filisuf sosial dan pendidikan di aliran ini, beliau lahir di Amerika serikat pada tanggal 9 Desember 1989 ia memiliki gagasan yaitu ingin membangun masyarakat baru yang dipandang pantas dan adil.

2. Caroline Pratt

Ia lahir di dasarkan atas suatu anggapan bahwa Komprogresif memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang, beliau sepakat bahwa seorang kontruktisosial berpengaruh bahwa nilai terbesar suatu sekolah harus menghasilkan manusia-manusia berfikir secara efektif dan secara konstruktif.

3. Paulo freire

Beliau dilahirkan di Recife, Brazil pada tanggal 19 September 1921, menurut nya tujuan utama dari pendidikan adalah membuka mata peserta didik guna menyadari realitas ketertindasannya untuk kemudian bertindak melakukan transformasi sosial.

Mungkin itu saja penjelasan singkat dari saya semoga bermanfaat, terimakasih:))

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun