Mohon tunggu...
Intan Anugrah Bathari
Intan Anugrah Bathari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tafsir Cinta

20 Mei 2022   12:34 Diperbarui: 20 Mei 2022   12:38 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan orang beranggapan bahwa cinta itu selalu identik dengan hubungan pria dan wanita. Padahal, makna cinta yang sebenarnya lebih dari itu. Makna cinta itu lebih kompleks dan bahkan sulit diartikan dengan sebuah kalimat. Yang pasti, cinta dapat terwujud melalui hubungan manusia dengan sesamanya, hubungan manusia dengan hewan, serta hubungan manusia dengan Tuhannya. 

Antologi cerita pendek berjudul Menjaga Seluruh Cinta berisi 24 cerita pendek yang membawakan cinta sebagai tema besarnya. Tema cinta ini kemudian dikembangkan menjadi alur cerita yang beragam. Buku antologi ini dibuka dengan cerita pendek karya Nurhidayat yang diberi judul Aku pun Harus Rela. Cerita pertama ini bisa dibilang menceritakan romansa pria dan wanita dan segala problem dalam menjalin hubungan rumah tangga. 

Disambung cerpen kedua yaitu, Bangkit karya Sri Purbandini. Melalui cerpen ini, kita biasa mengetahui bahwa keluarga merupakan tempat pulang sekaligus tempat yang sangat berpengaruh bagi kesehatan mental kita, terlebih saat kita sebagai manusia sedang dilanda suatu permasalahan. 

Cerpen ketiga dalam buku ini berjudul BBM karya Wahyudi Siswanto. Pembawaan tema cinta dalam cerpen ini agak berbeda dengan cerpen-cerpen lainnya. 

Selain membahas cinta antara orang tua dan seorang anak laki-laki semata wayangnya, dalam cerpen ini tersirat bentuk kritik yang ditunjukan kepada pemerintah atas mahalnya/ naiknya harga BBM yang mengakibatkan kenaikan harga bahan baku dan perlengkapan rumah tangga.   

Pada cerpen Bukan Rindu Biasa mengisyaratkan manusia untuk senantiasa menjaga perbuatannya dan menghindari hal-hal yang buruk, sekalipun hal buruk itu dilakukan dengan tujuan mulia. 

Seperti tokoh Aku yang rela mencuri demi biaya rumah sakit anaknya. Melalui cerpen ini pula, pembaca akan mengetahui bahwa keikhlasan berbuat baik, meski seringkali rasanya pedih, namun akan tetap bermanfaat dan akan selalu mengalir sebuah kebaikan untuk kedepannya. 

Cerpen Chongko karya Anang Santoso memiliki Thailand sebagai latar tempat. Cerpen ini menceritakan tokoh aku yang sedang menyelesaikan studinya di Pattani, Thailand Selatan. Dalam cerpen ini menceritakan segala suka duka tokoh Aku selama di Pattani hingga suatu malam tokoh aku merasakan kesendirian dan kesepian dan membayangkan seorang yang ia cintai berada di belahan bumi dengan jarak yang jauh darinya.

Sementara, dalam cerpen Cinta Terhutang menceritakan cinta tulus antara ibu dan anaknya. Cerpen ini menceritakan tragedi cinta, yakni seorang anak perempuan yang meninggal tenggelam di kala ia dalam masa mengenyam studinya di luar negeri. 

Melalui cerpen ini, pembaca akan ikut merasakan rasa sedih seorang ibu, namun harus tetap ikhlas dan berpikir positif bahwa sang anak sudah pindah ke tempat yang membuatnya abadi dan bahagia.  

Banyak cerpen lain yang terdapat dalam antologi ini, seperti cerpen Diary Biru: Sebuah Pengakuan yang menceritakan kisah cinta dalam diam; Lembayung Senja yang menceritakan kesabaran seorang nenek kepada anak dan cucunya, serta cerpen-cerpen lainnya.

Membaca satu persatu cerpen dalam antologi cerpen Menjaga Hati, pembaca akan langsung tahu, jika hampir seluruh cerpen dalam antologi ini terinspirasi dari kisah nyata masing-masing penulis. 

Hal ini terlihat dari pengolahan kalimat dan bahasa yang digunakan penulis. Setiap cerpen, tentunya memiliki kesan tersendiri. T

erdapat satu dua cerpen yang berhasil membuat saya sebagai pembaca mengucurkan air mata, tersenyum, manggut-manggut setuju, dan ekspresi lainnya yang tidak lepas karena kepiawaian penulis dalam menulis alur cerita. 

Sayangnya, banyak saya temukan kata-kata klise pada empat sampai lima cerpen dalam antologi ini, sehingga membuat alur cerita cerpen mudah ditebak dan kurang menarik. Terlepas dari hal tersebut antologi cerpen ini menarik untuk dibaca karena pembaca akan menemukan banyak nilai positif dari cerpen-cerpen yang berbeda.         

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun