Mohon tunggu...
NI KADEKINTAN
NI KADEKINTAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Ganesha

hobi saya menulis, membuat puisi, dan lain-lain, kepribadian saya adalah orang yang cenderung berpikir kritis, keras kepala, penyayang, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Korupsi dan Pentingnya Nilai-nilai Tri Kaya Parisudha

10 Juli 2023   20:57 Diperbarui: 10 Juli 2023   20:57 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

      2. Faktor Eksternal

  • Aspek Sosial 

           Kehidupan sosial seseorang berpengaruh dalam mendorong terjadinya korupsi, terutama keluarga, misalnya masyarakat hanya  menghargai seseorang karena status sosialnya saja dan kekayaan yang dimiliki oleh seseorang didalam lingkungannya.

  • Aspek Politik

           Kepercayaan/keyakinan bahwa politik untuk memperoleh keuntungan yang besar menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya korupsi, tujuan politik yang menyimpang yang ingin memperkaya diri, seseorang yang bisa memenangkan kontestasi bisa dengan membeli suara atau menyogok orang lain agar mau memilih atau anggota-anggota partain politiknya.

  • Aspek Hukum

           Penegakan hukum yang tidak bisa menimbulkan efek jera akan pelaku korupsi (koruptor) semakin berani sehingga menyebabkan korupsi terus terjadi, para koruptor akan mencari celah pada perundang-undangan dan lemahnya penegakan hukum membuat para koruptor dapat beraksi dengan leluasa.

  • Aspek Ekonomi 

           Diantara tingkatan pendapatan atau gaji yang tidak mencukupi membuat para pegawai nekat untuk melakukan tindakan korupsi karena dorongan kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat sementara gaji atau upah yang di dapatkan sangatlah minim atau pas-pasan,  namun pelaku korupsi tidak selalu dilakukan oleh orang-orang kalangan bawah namun lebih banyak dilakukan oleh orang-orang kaya dan berpendidikan tinggi. 

  • Aspek Organisasi

            Biasanya organisasi tempat koruptor berada memiliki andil tentang terjadinya tindakan korupsi karena terbukanya peluang dan kesempatan bagi mereka untuk melakukannya, misalnya saja tidak adanya teladan integritas dari pemimpin kultur yang benar atau sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat kurang memadainya sistem akuntabilitas dan lenahnya pengendalian manajemen.

Nah setelah kiya mengetahui dan mengenal pengertian dan faktor penyebab dari terjadinya tindakan korupsi, selanjutnya mari kita lihat bagaimana perspektif dalam Agama Hindu mengenai tindakan korupsi.

        Menurut pandangan Agama Hindu korupsi merupakan perbuatan atau tindakan yang melawan dan bertentangan dengan ajaran Dharma dalam ajaran Agama Hindu serta melawan hukum Rta, gambaran korupsi secara umum ialah tindakan penyalah gunaan uang, dana, jabatan, waktu, wewenang dan lain sebagainya demi untuk kepentingan pribadi. Korupsi tidak hanya merugikan perseorangan, namun juga dapat membuat rugi negara, organisasi maupun kelompok, korupsi juga sangat bertentangan dengan konsep Tri Kaya Parisudha. Nah apakah teman-teman sudah mengetahui apa itu Tri Kaya Parisudha? dan apa saja sih bagian-bagiannya? Nah mari kita lihat penjelasan menganai Tri Kaya Parisudha beserta bagian-bagiannya.

A. Pengertian Tri Kaya Parisudha

     Tri Kaya Parisudha berasal dari tiga (3) kata,  yaitu Tri yang artinya tiga, Kaya yang artinya karya, perbuatan atau pekerjaan, dan Parisudha yang artinya upaya penyucian, jadi dapat disimpulkan bahwaTri Kaya Parisudha dapat diartikan sebagai upaya pembersihan atau penyucian diri atas tiga perbuatan atau prilaku kita. Kaitannya dengan konsep tersebut sangat relevan dengan era saat ini atau era modern, perlu disadari bahwa penjumpaan berbagai agama, ras, budaya, perdaban, bahasa dan masih banyak lagi keragaman yang dimiliki dinegara kita ini maupun didunia yang kurang terbukan terhadap pihak lain telah menciptakan dan melahirkan ketegangan dan permasalahan di antara para pemeluk agama, masalah yang sering kali muncul adalah perang kenyakinan yang menyatakan bahwa agamanya paling benar dan agamama yang lainnya salah. Tri Kaya Parisudha juga merupakan salah satu falsafah kultur di Bali yang mengajarkan setiap pemeluknya untuk senantiasa baik dalam menjalankan kehidupannya baik itu cara berpikir, berbicara/berucap maupun berprilaku, dengan demikian etika dan budi pekerti luhur melalui sikap dengan adanya nilai etika akan menuntun dan memberi arah kepada induvidu pada prilaku atau perbuatan yang telah atau akan dilakukan.

B. Bagian-bagian Tri Kaya Parisudha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun