BRAHMA VIDYA (MANTRA ATHARWA VEDA)
 PENGERTIAN BRAHMA VIDYAÂ
Â
Brahma vidya (teologi) adalah suatu ilmu yang mempelajari atau ilmu pengetahuan tentang Tuhan. Sesungguhnya Brahma vidya merupakan bagian dari metafisika yang menyelidiki hal ekstensi menurut aspek dari prinsipnya yang luput dari indrawi tunggal, objeknya adalah Tuhan; eksistensi-Nya, esensi-Nya, dan aktivitas-Nya. Dikatakan pula ilmu tentang Tuhan tidak memberikan pengetahuan tentang Tuhan yang dalam setiap hal sama dengan objek-objek pengalaman indrawi sehari-hari. Pernyataan-pernyataan tentang Tuhan tidak memberiakn suatu pengetahuan yang memadai tentang-Nya, tetapi semata-mata pengetahuan yang bersifat analogis.
Â
HISTORI DAN FILOSOFIS KONSEP AJARAN BRAHMA VIDYA
Â
- HISTORI
    Secara historis seluruh ajaran Agama Hindu bersumber pada kitab Veda yaitu, Sruti, Smrti, Sila, Acara, dan Atmanastuti. Dalam sumber-sumber inilah dapat ditemukan penjelasan mengenai pokok-pokok pengertian Tuhan menurut Konsep Brahmavidya. Disamping itu, khusus mengenai ketuhanan yang paling banyak dan lengkap pembahasannya adalah kitab Brahma Sutra. Kitab Brahma Sutra sesuai dengan judul dan artinya adalah kitab yang memuat mengenai pengertian pokok-pokok tentang Brahma (Tuhan), sebagai penganut dan penghayat Agama Hindu, sumber utama dari penyusunannya adalah kitab Wahyu Tuhan yang telah dihimpun menjadi Kitab Suci Veda.
Â
- FILOSOFIS
 Secara filosofis konsep ajaran Brahma vidya (teologi), sangat berkaitan dengan betapa pentingnya mempelajari tentang Tuhan. Dari segi filosofis mungkin definisi tetag Tuhan diperlukan sebagai titik tolak kita dalam berpikir, didalam kitab Brahma Sutra yang berbunyi jsnmadyasya yatah, yang artinya Tuhan ialah asal mula semua ini. Tujuannya adalah untuk memahami dan mengerti tentang Tuhan, sebagaimana halnya dapat dilihat dari kaca mata bahasa, kata, maupun pikiran penhayatnya,. Seorang Sadhaka (penghayat) akan dapat menentukan tujuan dari sembahyangnya kepada Tuhan secara tepat dengan mengurangi kesalahan-kesalahan sebagai akibat penggunaan Bahasa yang berbeda.Â
Tuhan didalam    Agama, termasuk pula Tuhan menurut Agama Hindu adalah subjek yang berkuasa atas segala ciptaannya, Ia juga dijadikan sebagai objek dalam segala pemujaan dan persembahyangan. Berpikir tentang Bhuta (raksasa) orang tersebut akan sampai kepada Bhuta (raksasa) oleh karena itu, untuk sampai kepada Tuhan maka berpikirlah tentang Tuhan, yang berarti orang harus berpikir mengenai Tuhan dalam kenyataan, akhirnya dari seorang Sadhaka (penghayat) yang Iman, Bahasa adalah simbol untuk mengemukakan hakikat yang dimaksudnya. Â
Agama Hindu sebagai agama tertua didunia mempunyai gudang ajaran yang tidak mudah dimengerti sebagai akibat dari pertumbuhan dan perpaduan tradisi yang berkembang luas tanpa terkendalinya, oleh karena itu menjadi satu keharusan untuk mempelajari pokok-pokok pengertian tentang Ajaran Brahma Vidya (teologi) sebagai keimanan dalam sistem penghayatan yang dijumpai dalam berbagai ungkapan dalam Veda.
Â
MANTRA ATHARWA VEDA
Â
     Atharwa Veda merupakan himpunan mantra yang dihimpun oleh Maharsi Atharwan. Kitab ini berisi mengenai cara memusnahkan atau menawar penyebab-penyebab penyakit baik karena gangguan alam, buatan manusia, atau yang lainnya.
 Mantra Atharwa Veda yang dapat menghidari penderitaan dan berumur panjang :
 Upa priyam panipnatam yuvanamahutivrdham,
 Agnma bibhrato namo dirghamayuh krnotu me.
 Terjemahannya :
 Kepada yang dikasihi, pencipta keajaiban (senantiasa ) muda, yang pujian baginya senantias makin melimpah, kami memohon, ( kepada yang patut menerimanya) penghormatan semoga Ia melimpahkan umur panjang bagiku. (Atharwa Veda VII.32.10
Â
HUBUNGAN KONSEP AJARAN BRAHMAVIDYA DENGAN MANTRA ATHARWA VEDA
Hubungan antara konsep Ajaran Brahma vidya dengan mantra Atharwa Veda dapat dilihat dari kegiatan sehari-hari seperti melakukan persembahyangan dengan melantumkan atau memanjatkan mantra-mantra dari Atharwa Veda untuk memuja Tuhan dalam kehidupan sehari-hari yang memuat mengenai tuntunan hidup yang berhubungan dengan kehidupan duniawi.Â
Selain itu pendeta juga sering melantunkan mantra-mantra pada kitab Atharwa Veda untuk membantu orang lain dalam memuja Tuhan yang disebut dengan Gopatha Brahmana. Dengan demikian hubungan ini dapat dijadikan sebagai pendekatan dan pengenalan terhadap keberadaan yang mahakuasa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) melalui ajaran Brahma vidya (teologi) dan mantra-mantra dari kitab Atharwa Veda.
Â
IMPLEMENTASI BRAHMA VIDYA DILINGKUNGAN SEKITAR
Â
Polytheisme-Natural Polytheisme-Widhi Tattwa- Bakti Marga
- Kita percaya akan adanya Tri Murti yaitu ;
- Dewa Brahma ( Sang Pencipta)
- Dewa Wisni (Sang Pemelihara)
- Dewa Siwa (Sang pelebur, mengembalikan ke asalnya)
- Kita percaya akan adanya, yaitu ;
- Dewa Agni (Dewa Api)
- Dewa Bayu (Dewa Angin dan Udara)
- Dewa Baruna (Dewa Kelautan)
- Dewa Surya (Dewa Matahari)
- Dan masih banyak dewa lainnya.
- Karena kita yakin akan adanya Tuhan dari itu kita memuja-Nya.
- Kepada Tuhan kita menyerahkan dari dan memohon perlindungan serta petunjuk-Nya.
- Melaksanakan Tri Sandya dan Yadnya Sesa
- Menghaturkan canang
- Mematuhi aturan-Nya
- Menjauhi larangan-Nya
Henotheisme/Kathenoisme
- Sebuah keluarga yang menganggap bahwa Dewi Kwan In adalah Dewi yang tertinggi diantara Dewa dan Dewi lainnya.
Pantheisme-Atman Tattwa
- Atman berada disetiap makhluk hidup, seperti : manusia, Hewan, Tumbuhan, bahkan aspek terkecil sekalipun.
- Membantu seseorang yang sedang kesusahan.
- Membantu membereskan rumah.
- Memberi makan dan minum kepada peliharaan (binatang).
- Merawat tumbuhan dengan menyiram secara berkala.
Karmaphala-Karma Marga
- Ngayah (gotong royong yang dilakukan dipura-pura dalam hal upacara keagamaan seperti odalan atau karya).
- Matatulungan (hamper sama seperti ngayah akan tetapi gotong royong ini dilakukan pada upacara keagamaan seperti, pawiwahan (pernikahan), mecaru, dan lain sebagainya).
- Membantu seseorang yang sedang kesusahan.
- Melakukan bakti sosial.
PunarbawaÂ
- Percaya tentang adanya Punarbawa contohnya kelahiran seseorang, karena karma yang terdahulu diperbuat pada aspek Sattwam lebih besar dibanding aspek Rajas dan Tamas.
Jnana MargaÂ
- Seseorang yang agamis memberikan Dharma Wacana kepada para pendengarnya.
- Seorang guru/dosen memberikan ilmu pengetahuan kepada murid/mahasiswa.
- Menerapkan ajaran agama yang diberikan oleh orang tua, guru, dosen, pendeta, dan lain sebagainya.
Yoga Marga
- Melakukan Tri Sandya.
- Melakukan tapa saat hari raya Siwaratri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H