Cheese dalam cerita di atas adalah perumpamaan hal-hal yang kita inginkan dalam kehidupan yakni pekerjaan, uang, kesehatan, kebebasan, hubungan cinta, dan lain-lain. Labirin menggambarkan tempat di mana kita mencari hal yang kita idamkan tersebut, seperti kantor, komunitas tempat tinggal atau hubungan yang saat ini sedang dijalani.
Dalam kehidupan, perubahan pasti terjadi. Tiada yang kekal selain perubahan itu sendiri. Seringkali perubahan itu menyenangkan, namun tak jarang perubahan itu terasa menyakitkan, seperti kehilangan pekerjaan atau kehilangan pasangan.
Saat kita mengalami perubahan yang tidak menyenangkan, kita memiliki pilihan untuk bersikap seperti para tikus atau para kurcaci. Apakah kita memilih untuk bergegas mencari Cheese baru atau berlama-lama merenung dan mengasihani diri sendiri ? Kurcaci Haw akhirnya memutuskan untuk berlari, namun ia menghabiskan waktu dengan menganalisa dan memperumit permasalahan yang sudah jelas yakni Cheese di Station C habis.
Merasa sedih, gundah, terkejut, ataupun marah saat mengalami perubahan yang tidak menyenangkan merupakan hal yang manusiawi. Namun berlama-lama dalam kesedihan, kegundahan atau kemarahan tidak akan mengubah keadaan.
Sebagaimana sebuah nasehat mengatakan bahwa saat satu pintu rezeki tertutup, maka Allah membuka pintu rezeki lainnya, maka saat kita kehilangan Cheese dalam kehidupan kita maka terdapat Cheese baru yang menunggu untuk kita temukan, yang tak jarang lebih besar dan lebih lezat dibandingkan Cheese lama.
Jadi, apa yang akan Anda lakukan saat Cheese Anda hilang ?