Adi menghela napas. Tangannya makin erat menggenggam tangan Andin.
Keduanya lama terdiam. Kesedihan makin jelas tampak di wajah keduanya. Restoran makin penuh dengan pengunjung. Akhirnya Andin memanggil staf restoran untuk meminta tagihan makanan.
Selesai membayar tagihan, Adi bertanya, "Natal tahun ini jadi dirayakan di Bali ?"
"Iya, Andrew dan keluarganya akan datang dari Singapura dan minggu depan Chris juga akan pulang dari London" jawab Andin.
"Sampaikan salam hormatku ke Mama Papa, dan seperti biasa pukulan ke bahu Andrew dan Chris. Tahun ini tampaknya aku tidak bisa datang bergabung ke acara Natal keluargamu. Mungkin setelah kau pulang dari Bali, aku akan datang ke rumah untuk silahturahmi," kata Adi sambil bangkit dari kursi.
Ia mengulurkan tangannya ke Andin. Andin menatap tangan itu ragu. Akhirnya Andin berdiri dan mulai berjalan di samping Adi. Tangan kirinya menggenggam erat tasnya dan tangan kanannya memegang iphone.
Sesaat kemudian datang staf restoran untuk merapikan meja dengan cekatan. Tak lama kemudian, pengunjung lain duduk di kursi. Kali ini datang dua orang wanita paruh baya berpenampilan rapi dan menarik.
Sambil tersenyum, salah seorang dari mereka mengelusku dan berkata,
"Cantiknya vas kristal ini. Tampak makin mewah dengan rangkaian bunga mawar merah muda. Pasti terasa sangat romantis bagi pasangan muda yang barusan duduk di sini."