Oleh karena itulah, saya berusaha untuk lebih memahami anak-anak saya yang saat ini sedang menginjak masa pra remaja. Sepanjang masih sesuai koridor kesopanan dan tidak melakukan hal yang berbahaya, saya berusaha lebih santai dalam menghadapi "kebaperan" mereka. Saya rasa mereka juga bingung menghadapi perubahan suasana hati dan termasuk fisiknya, sehingga tidak perlu ditambah dengan menghadapi cecaran pertanyaan atau amarah dari saya ataupun ayahnya.
Terkadang saat anak-anak saya mendadak bad mood dan cemberut, saya hanya memandang mereka, mengangkat bahu dan berkata pada ayahnya,
"Biasalah, anak mulai masuk masa remaja !".
Jakarta, 06 November 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H