Mohon tunggu...
intan rahmadewi
intan rahmadewi Mohon Tunggu... Wiraswasta - bisnis woman

seorang yang sangat menyukai fashion

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjadi Kekinian di Tahun 2015

23 Maret 2015   12:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:13 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_357013" align="aligncenter" width="800" caption="7428.net"][/caption]

Fashion adalah milik semua orang. Saya setuju dengan anggapan tersebut. Semua orang berhak untuk mengekspresikan gaya berbusana mereka tanpa perlu dihakimi oleh orang lain. Namun juga berbicara mengenai tren fashion, maka gaya berbusana perlu dihakimi untuk terlihat kekinian. Karena tren fashion merupakan budaya massal yang akan berdampak pada banyak orang, maka rasa-rasanya hal ini perlu untuk diperhatikan. Saya sebagai sosok yang 'bukan siapa-siapa' di ranah fashion, dan kembali melihat bahwa fashion adalah milik semua orang, maka saya akan mencoba membahas mengenai tren fashion di tahun 2015 dari kaca mata saya sebagai bagian dari masyarakat umum.

Mungkin lebih baik jika membahas tren fashion dimulai dari kepala hingga kaki. Dari kepala, saya melihat tidak ada perubahan berarti dari tata rambut laki-laki dan perempuan. Untuk laki-laki, sebagaimana telah jamak diketahui, tren rambut rapi dan klimis masih mendominasi. Terlebih dengan kian berjamurnya barber shop (yang sebenarnya tidak berbeda jauh dengan pangkas rambut pada umumnya), ditambah dengan kian meluasnya paparan informasi mengenai 'gaya-hidup-untuk-menjadi-ganteng', maka wajar jika banyak laki-laki ingin turut tampil trendi dan kekinian.

Sebaliknya bagi perempuan, tatanan rambut yang tampaknya akan menjadi tren di tahun 2015 adalah rambut berpotongan pendek. Alasan saya mengenai prediksi ini adalah karena kian jamak ditemui perempuan berambut pendek. Entah itu berpotongan bob, panjang sebahu, ditambahi aksen warna gradasi (yang biasa disebut dengan istilah ombre), hingga potongan pendek yang tegas seperti miliknya penyanyi Rita Ora.

Lalu jika berbicara mengenai busana, tampaknya tren yang terjadi pada fashion pria sejalan dengan tren tata rambut yang disebut di atas. Gaya berpakaian basic yang rapi dan tidak banyak aksen akan tetap digemari. Terbukti kini makin banyak pria yang menggemari jas dan berani mengenakannya di berbagai kesempatan. Sementara itu celana berpotongan slim fit sepertinya akan tetap berjaya, di mana terbukti bahwa stok celana model inilah yang paling banyak tersedia di toko-toko pakaian pria (berdasarkan pengalaman saya sejauh ini, sih).

Sedangkan untuk perempuan, saya berpikir bahwa gaya berbusana longgar akan menjadi tren di tahun 2015. Saya berpendapat seperti ini karena melihat banyaknya foto OOTD (Outfit Of The Day) di Instagram yang menampilkan ragam kreasi fashion dengan memanfaatkan pakaian longgar. Satu lagi, beberapa teman perempuan saya sempat berkata bahwa mereka mulai membenci hotpants karena kini justru terlihat (maaf) bitchy untuk dikenakan. Bahkan ada salah seorang teman perempuan saya mengatakan bahwa mengenakan hotpants kini terlihat bagaikan penyanyi dangdut koplo yang akan manggung. Bukan bermaksud menghina profesi tertentu, tapi jujur saya tersenyum geli mendengarnya.

Terakhir adalah tren fashion untuk sepatu dan aksesoris. Lagi-lagi saya akan mencoba mendeskripsikannya berdasarkan pengamatan sehari-hari. Saya melihat tren sepatu semi formal berbahan kanvas dan kulit semakin digemari oleh pria, di mana varian warna coklat adalah yang difavoritkan. Sedangkan untuk perempuan, sulit rasanya untuk meramalkan tren alas kaki seperti apa yang akan digemari di tahun 2015. Tampaknya semua jenis alas kaki perempuan memiliki penggemarnya masing-masing. Sementara itu, sneakers yang menjadi alas kaki favorit lintas jender kini bertambah fungsinya menjadi alas kaki untuk berolahraga. Terbukti kini kian banyak sepatu lari yang memiliki fungsi ganda sebagai sepatu kasual. Setelah tahun 2014 menjadi tahun kejayaannya merek sepatu berlogo 'N', untuk tahu 2015 tampaknya merek sepatu berlogo tanda ceklis akan mendominasi pasaran. Alasannya? Mungkin Anda sudah tahu jawabannya :)

Secara keseluruhan, perkiraan tren fashion yang saya utarakan di atas adalah hasil pengamatan saya mengenai gaya berbusana banyak orang dalam beberapa waktu belakangan. Saya ulangi kembali bahwa saya bukanlah siapa-siapa di ranah fashion, namun saya tertarik memerhatikan bagaimana cara orang kebanyakan berpakaian. Terlepas dari itu semua, fashion tetaplah milik semua orang, dan tren fashion hanyalah sebuah prediksi mengenai gaya berpakaian kekinian yang disukai oleh masyarakat umum. Jadi, uraian mengenai tren fashion 2015 ini bukanlah panduan untuk bergaya, melainkan sebagai refleksi dari cara berpakaian dalam lingkup massal. Terima kasih telah membaca.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun