Mohon tunggu...
Insyra Fatimah
Insyra Fatimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa Indonesia

Hanya seorang mahasiwa yang mulai menyukai menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Gangguan Kecemasan Terhadap Minat Belajar Siswa

1 November 2023   09:15 Diperbarui: 1 November 2023   09:35 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gangguan kecemasan pada siswa adalah kondisi psikologis yang sering terjadi di kalangan siswa. Menurut American Psychological Association (APA), gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang paling umum di kalangan anak-anak dan remaja. Gangguan kecemasan dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan siswa, termasuk minat mereka dalam pembelajaran.

Gangguan kecemasan umumnya ditandai oleh perasaan cemas yang berlebihan dan tidak proporsional terhadap situasi tertentu. Beberapa jenis gangguan kecemasan yang umum dijumpai pada siswa termasuk gangguan kecemasan umum (GAD), gangguan kecemasan sosial, dan gangguan kecemasan terpisah.

Gangguan kecemasan pada siswa dapat memiliki dampak yang signifikan pada minat mereka dalam pembelajaran. Siswa yang mengalami gangguan kecemasan cenderung mengalami penurunan motivasi dan keterlibatan dalam kegiatan akademik. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi dan menyimpan informasi, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk belajar dengan efektif. Selain itu, gangguan kecemasan juga dapat memiliki dampak negatif pada partisipasi kelas dan interaksi dengan teman sebaya.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya gangguan kecemasan pada siswa. Beberapa faktor tersebut meliputi harapan akademik yang tinggi dan tekanan dari orang tua atau guru, penindasan atau pengucilan sosial oleh teman-teman, serta faktor-faktor pribadi seperti rendah diri atau perfeksionisme.

Untuk mengatasi dan mengurangi dampak gangguan kecemasan pada minat siswa dalam pembelajaran, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan. Salah satunya adalah menyediakan lingkungan belajar yang mendukung dan inklusif, di mana siswa merasa

Gangguan kecemasan mempunyai dampak yang signifikan terhadap minat belajar siswa. Menurut American Psychological Association (APA), gangguan kecemasan dapat menyebabkan penurunan motivasi dan keterlibatan dalam kegiatan akademik, sulit berkonsentrasi dan menyimpan informasi, serta berdampak negatif pada partisipasi kelas dan interaksi dengan teman sebaya.

Beberapa faktor yang turut menyebabkan timbulnya gangguan kecemasan pada siswa adalah harapan akademik yang tinggi dan tekanan dari orang tua atau guru, timbulnya atau pengucilan sosial oleh teman-teman, serta faktor pribadi seperti rendah diri atau perfeksionisme.

Untuk mengatasi dan mengurangi dampak gangguan kecemasan pada minat belajar siswa, beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain menyediakan lingkungan belajar yang mendukung dan inklusif, mendorong komunikasi terbuka antara siswa, guru, dan orang tua, serta menggunakan teknik pengendalian stres seperti latihan perhatian dan teknik relaksasi.

Kesimpulannya, penting untuk mengakui dan menangani gangguan kecemasan pada siswa agar dapat meminimalkan dampak negatifnya pada minat belajar mereka.

Ada beberapa jenis gangguan kecemasan yang terjadi pada siswa, antara lain:

  1. Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder/GAD): Gangguan kecemasan umum ditandai dengan kecemasan yang berlebihan dan kronis terhadap berbagai situasi atau kejadian sehari-hari. Siswa dengan GAD seringkali merasa cemas, gelisah, dan khawatir secara berlebihan tentang berbagai hal, termasuk kinerja akademik mereka.
  2. Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety Disorder/SAD): Gangguan kecemasan sosial ditandai dengan ketakutan yang berlebihan terhadap situasi sosial atau kinerja di depan orang lain. Siswa dengan SAD seringkali merasa cemas dan takut dievaluasi atau dihakimi oleh orang lain, sehingga mereka menghindari situasi sosial atau performa di depan umum, seperti presentasi di depan kelas.
  3. Gangguan Kecemasan Terpisah (Separation Anxiety Disorder): Gangguan kecemasan terpisah terjadi ketika siswa mengalami kecemasan yang berlebihan ketika berpisah dari orang tua atau orang yang mereka anggap penting. Siswa dengan gangguan kecemasan terpisah mungkin sulit berkonsentrasi dan fokus pada pembelajaran karena kekhawatiran yang berlebihan terhadap keberadaan orang tua atau kehilangan mereka.
  4. Gangguan Kecemasan Fobia Spesifik (Phobia Spesifik): Gangguan kecemasan fobia spesifik terjadi ketika siswa memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu, seperti ketakutan terhadap ketinggian, hewan, atau tempat tertutup. Fobia ini dapat mengganggu minat belajar siswa jika objek atau situasi yang ditakuti terkait dengan lingkungan sekolah atau materi pelajaran.

Gangguan kecemasan semakin meluas di kalangan siswa saat ini. Menurut American Psychological Association (APA), gangguan kecemasan adalah salah satu masalah kesehatan mental yang paling umum terjadi pada anak-anak dan remaja. Data menunjukkan bahwa sekitar 25% dari anak-anak dan remaja mengalami gangguan kecemasan pada suatu titik dalam kehidupan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun