Mohon tunggu...
Sigit Purnama
Sigit Purnama Mohon Tunggu... -

Dosen Teknologi Pembelajaran Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teknologi, Media, dan Bahan Ajar

11 Desember 2012   00:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:52 1332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pengertian Teknologi

Secara etimologi kata teknologi berasal dari bahasa Yunani technologia. Techne artinya kemampuan dan logia artinya ungkapan. Secara istilah, menurut Wikipedia (2006), teknologi merupakan istilah yang luas berkaitan dengan pemanfaatan dan pengetahuan tentang perkakas dan keterampilan.

Teknologi Pembelajaran

Dalam kajian ini, pembahasan mengenai teknologi merujuk pada teknologi pengajaran atau teknologi pembelajaran, yang merupakan pemanfaatan dan pengetahuan spesifik dari peralatan dan keterampilan dalam pendidikan. Ketika seorang guru menggunakan video, komputer, LCD, atau internet untuk pengajaran atau pembelajaran, perangkat-perangkat tersebut dianggap sebagai teknologi pengajaran.

Selama ini ada sebagian guru memiliki anggapan bahwa penggunaan teknologi dalam pengajaran justru malah merepotkan dan bukan solusi terbaik. Hal itu karena mereka masih ‘buta’ terhadap teknologi, sehingga membuat mereka enggan untuk belajar teknologi dan menggunakannya dalam pembelajaran.

Sembari belajar sejarah, siswa secara kolaborasi menyaksikan film-film dokumenter, video, atau serial perjalanan religi. Tujuannya adalah agar para siswa belajar menafsirkan artefak seperti yang dilakukan para sejarawan, daripada hanya sekedar menghafal nama dan tanggal. Selain itu, agar para siswa juga memiliki rasa sejarah.

Perkembangan teknologi yang berkembang demikian canggih seperti saat ini membuat siswa tidak lagi dibatasi oleh halangan ruang kelas. Melalui jaringan komputer dan pusat media madrasah seperti internet, dunia menjadi ruang kelas bagi setiap siswa.

Pengertian media

Secara etimologi media merupakan bentuk jamak dari kata yang berasal dari bahasa Latin ‘medium’ yang berarti antara, perantara. Secara istilah media merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sumber dan sebuah penerima. Adapun tujuan dari media adalah untuk memudahkan komunikasi dan belajar.

Media dapat dikategorikan menjadi 6 media dasar, yaitu: teks, audio, visual, video, perekayasa (manipulative) benda-benda, dan orang-orang. Berikut ini pembahasannya.

1.Teks adalah media yang paling umum digunakan. Teks merupakan karakter alfanumerik yang dapat ditampilkan dalam format apapun—buku, poster, papan tulis, layar komputer, dan sebagainya.

2.Media yang juga umum digunakan adalah audio. Audio mencakup apa saja yang dapat didengar—suara orang, music, suara mekanis (deru mesin mobil), suara berisik, dan sebagainya. Suara-suara tersebut bisa langsung terdengar atau direkam.

3.Visual adalah media yang digunakan untuk memicu belajar siswa. Visual meliputi diagram pada sebuah poster, gambar pada sebuah whiteboard, foto, gambar pada sebuah buu, kartun, dan sebagainya.

4.Video merupakan media yang menampilkan gerakan, termasuk DVD (Digital Video Disc), rekaman video, animasi komputer, dan sebagainya.

5.Perekayasa benda-benda bersifat tiga dimensi dan bias disentuh dan dipegang oleh para siswa. Model dan benda sebenarnya masuk dalam kategori ini—di mana keduanya seringkali tidak dimasukkan dalam kategorisasi media.

6.Orang-orang dapat berupa guru, siswa, atau ahli bidang studi. Kategori ini sangatlah penting dalam pembelajaran. Para siswa dapat belajar dari guru, teman sejawat, dan orang dewasa.

Pengertian format media

Dalam tiap-tiap kategori media sebagaimana tersebut di atas, terdapat banyak jenis format media. Sebuah format media merupakan bentuk fisik yang di dalamnya pesan disertakan dan ditampilkan. Format media mencakup: papan tulis penanda (visual dan teks, slide Powerpoint (teks dan visual), CD (suara dan music), DVD (video), dan multimedia komputer (audio, teks, dan video) (lihat tabel 1). Masing-masing memiliki kelebihan dan keterbatasan yang berbeda-beda dalam jenis pesan yang dapat direkam dan ditampilkan.

Media

Format Media

Bahan-Bahan Pembelajaran

Teks

Buku, Piranti lunak komputer

Buku cetak

Audio

CD, penyaji langsung

Tanya jawab agama di radio

Visual

Gambar pada papan tulis, foto di Koran

Gambar not musik

Video

DVD, film documenter

Film Khulafaur Rasyidin

Perekayasa

Model plastik, benda-benda sebenarnya

Model orang untuk perawatan jenazah

Orang-orang

Guru, Ahli bidang studi

Ahli astronomi

Memilih sebuat format media bisa jadi menjadi tugas yang rumit. Smaldino, et al (2008) menyebutkan beberapa faktor yang harus dipertimbangkan ketika memilih format media, yaitu:

1.Ketersediaan sejumlah media dan teknologi

2.Keragaman pebelajar (siswa)

3.Banyaknya tujuan yang harus diraih

Ketika memilih format media, situasi atau keadaan pembelajaran harus menjadi perhatian, seperti:

1.Kelompok besar, kelompok kecil, atau pembelajaran mandiri

2.Modalitas belajar siswa, seperti visual, auditori, atau kinestetik

3.Tujuan pembelajaran, seperti kognitif, afektif, kemampuan motorik, atau antar personal)

Pengertian Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan benda-benda spesifik yang digunakan dalam sebuah pembelajaran yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Sebagai contoh adalah bab dalam buku yang sedang Anda baca ini. Bab ini terdiri dari informasi tertulis (teks), visual, dan latihan belajar yang ada di akhir bab. Teks, visual, dan latihan itulah yang disebut bahan-bahan ajar.

Sebagai contoh adalah bab dalam buku yang sedang Anda baca ini. Bab ini terdiri dari informasi tertulis (teks), visual, dan latihan belajar yang ada di akhir bab. Teks, visual, dan latihan itulah yang disebut bahan-bahan ajar.

Rancangan dan pemanfaatan bahan-bahan ajar sangatlah penting. Mengapa? Karena interaksi siswa dengan bahan-bahan itulah yang menciptakan dan memperkuat belajar siswa. Jika bahan-bahan ini lemah, tidak tersusun semestinya, atau diatur dalam susunan yang buruk, maka akan menghasilkan belajar yang kurang maksimal. Bahan-bahan ajar yang dirancang dengan baik dapat dibuat, disimpan, digunakan kembali, dan dimanfaatkan dalam berbagai cara.

Ketika membahas bahan ajar, kita tidak bisa lepas dari konsep sumber belajar. Sumber Belajar (Learning Resource) adalah tempat, benda, orangyang mengandung informasi yang dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku. Menurut AECT Definition and Terminology Committee 2004, sumber daya itu mencakup manusia, peralatan, teknologi, dan materi yang dirancanguntuk membantupeserta didik.Sumber dayadapat mencakupsistem ICT, sumber daya masyarakat,seperti perpustakaan, kebun binatang, museum, dan orang-orangdenganpengetahuan khusus ataukeahlian. Sumber juga mencakupmedia digital, seperti CD-ROM, situsWeb dan
WebQuests, dan sistem elektronikpendukungkinerja
.Dan, mencakupmedia analog, seperti buku danbahancetaklainnya, rekaman video, danlainnyatradisional
audiovisualbahan.

Dari definisi sumber belajar tersebut di atas, kita dapat mengetahui bahwa bahan ajar adalah bagian dari sumber belajar. Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dicapai peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dicapai peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Fungsi bahan ajar

Bahan ajar memiliki beberapa fungsi, yaitu:

1.Pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik;

2.Pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya;

3.Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.

Tujuan dan Manfaat bahan ajar

Dikutip dari modul PLPG Rofik, M.Ag. Bahan ajar disusun dengan tujuan:

1.Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yaitu bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan lingkungan sosial peserta didik.

2.Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar karena buku-buku teks yang sulit diperoleh atau mudah diperoleh tetapi tidak memenuhi tuntutan kurikulum.

3.Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Manfaat:

1.Sebagai Pedoman bagi Guru, karena bahan ajar menjadi pengarah pembelajaran, substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dicapai

2.Sebagai Pedoman bagi siswa, kjarena bahan ajar menjadi pengarah pembelajaran, substansi kompetensi yang seharusnya dicapai

3.Sebagai Alat evaluasi Pembelajaran, yaitu proses menciptakan dan mempertahankan suatu lingkungan belajar yang efektif. Dengan Bahan Ajar siswa dapat mempelajari suatu kompetensi Dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.

4.Bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi.

5.Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar

6.Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dan peserta didik karena peserta didik lebih percaya dengan gurunya.

7.Bahan ajar dapat diajukan untuk menambah angka kredit maupun dikumpulkan lalu diterbitkan.

8.Bagi peserta didik dapat lebih tertarik, mendapat kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru serta mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.

Jenis-jenis bahan ajar


  1. Bahan cetak (printed): handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket.
  2. Bahan ajar dengar (audio): kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.
  3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual):video compact disk, film.
  4. Bahan ajar multimedia interaktif (interacitive teaching material):Computer Assisted Instruction (CAI), compact disk (CD), multimedia pembelajaran interaktif.
  5. Bahan Ajar Berbasis web (web based learning materials)

Referensi

AECT Definition and Terminology Committee. The Meanings of Educational Technology. Document #MM4.0, June 1, 2004.

Rofik. Rancangan Bahan Ajar dan LKS. Modul PLPG 2012. Yogyakarta: FTK.

Smaldino, dkk. Instructional Technology and Media for Learning.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun