Mohon tunggu...
Istudiyanti Priatmi
Istudiyanti Priatmi Mohon Tunggu... Freelancer - Fortiter in re, suaviter in modo (Claudio Acquaviva, SJ)

Pendonor darah sukarela dan terdaftar sebagai pendonor kornea mata. Founder: ABK UMKM (Yayasan Griya Bina Karya Anak Berkebutuhan Khusus), KRESZ-KRESZ INDONESIA (Green Juice, Sayur Hidroponik, Bloom and Grow POC). Lulusan Magister (S2) Hukum Bisnis UI, S1 Fakultas Ekonomi UI dan Tarakanita. E-mail: v.istudiyanti.priatmi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Berbahasa Isyarat Sambil Ngopi di Serona Coffee

13 Oktober 2021   04:48 Diperbarui: 13 Oktober 2021   05:54 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serona Coffee diresmikan berbarengan dengan peresmian ABK UMKM dan Pelatihan Ecoprint bagi ABK yang diselenggarakan ABK UMKM/Yayasan Griya Bina Karya ABK (wadah pembinaan anak berkebutuhan khusus dan media penghubung antara ABK, pemerintah, perusahaan dan perguruan tinggi) pada tanggal 28 September 2021.  Diberitakan Serona Coffee dikelola tuna rungu.  Hal ini membuat kami di ABK UMKM salut dan menjadwalkan visit serta brainstorming Serona.
Saat ABK UMKM berkunjung, kami kagum dengan interior design Serona yang minimalis, namun mahal dan berkualitas.  Nampak produk furniture meja dan kursi dari kayu utuh dan peralatan coffee maker yang bagus.  Serona juga mempergunakan semua ruang dan fasilitas Emerald Sport Club di dalam Kompleks Emerald Bintaro Jaya.  Sungguh investasi yang besar

dokpri
dokpri
Saat kami datang, kami disambut para waitress tuna rungu yang mempergunakan bahasa isyarat.  Kami nyaman berinteraksi dengan mereka, meski pesanan minuman ada yang salah antar, termasuk hot chocolatte saya yang dikirim cold dan saya sedang sensitif tenggorokannya.  Pengantaran pengganti pesanan salah sangat lama dan hasil minumannya "tidak hot", namun saat diantar wooww...  cantik penampilannya.   Teman yang memilih kopi memuji kopinya enak.  Harga setara coffee shop level menengah dan mereka punya camilan ala croissant produk UMKM yang Rp7.000,- disajikan hangat.  Asik sebagai teman ngopi saat berdiskusi.  

Saya dengar ada waitress yang ngambek bahkan ada gelas yang jatuh, entah sebab apa, sehingga ada sedikit suara mengganggu.  Mungkin suara musik ala lounge bisa meredamnya.

dokpri
dokpri
Saya pun bertanya tentang owner kafe ini, ternyata pemiliknya bukan tuna rungu yakni 3 mahasiswa kedokteran, namun memperkerjakan separuh karyawannya tuna rungu.  Jadi ada barista yang bukan tuna rungu.  Kami salut.

Saya evaluasi bahwa ternyata pendampingan ABK saat baru bekerja memang diperlukan, namun dengan pengulangan dan pengalaman kerja yang panjang akan membentuk mereka menjadi specialist dan mandiri independen atau semi independen.

dokpri
dokpri
Salut Serona Coffee.

OooOOOooO

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun