Mohon tunggu...
Istudiyanti Priatmi
Istudiyanti Priatmi Mohon Tunggu... Freelancer - Fortiter in re, suaviter in modo (Claudio Acquaviva, SJ)

Pendonor darah sukarela dan terdaftar sebagai pendonor kornea mata. Founder: ABK UMKM (Yayasan Griya Bina Karya Anak Berkebutuhan Khusus), KRESZ-KRESZ INDONESIA (Green Juice, Sayur Hidroponik, Bloom and Grow POC). Lulusan Magister (S2) Hukum Bisnis UI, S1 Fakultas Ekonomi UI dan Tarakanita. E-mail: v.istudiyanti.priatmi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bulan Valentine 2021 dan Kado: Donor Kornea Mata dan Donor Darah

25 Februari 2021   05:45 Diperbarui: 25 Februari 2021   07:30 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak akhir Januari 2021 saya mencari-cari link informasi tentang donor darah massal di dekat rumah melalui internet dan hasilnya nihil.

Teman saya ada yang bertanya: "Wah gak takut keluar rumah hanya untuk mendonorkan darah?". Saya memahami bahwa di masa pandemi, keluar rumah "hanya untuk yang penting-penting banget aja" dan semua orang harus menjaga imunitas dirinya untuk bertahan hidup di tengah gempuran virus Covid yang entah sampai kapan bermutasi terus-menerus.

Ada yang berkata, bisa bertahan hidup saja tanpa merepotkan orang lain sudah bagus. Pernyataan ini tidak saya persalahkan, namun di tengah pandemi dan situasi sulit ini akan lebih baik dilalui dengan saling membantu, apa pun yang sekiranya dibutuhkan sesama, para saudara kita yang sama-sama kena imbas pandemi ini.

19 Februari 2021 saya bergegas ke PMI DKI di Kramat Raya. Saya berangkat menggunakan MRT dan terkagum takjub dengan kecanggihan fasilitas MRT dan keramahan para pegawainya. Betapa bangganya Jakarta dapat memiliki MRT dan suasana stasiunnya mengingatkan saya pada Jepang. Bersih - rapi - tertib.

Setiba di PMI, saya lihat banyak kerumunan orang yang ternyata para keluarga atau kerabat mereka yang membutuhkan darah segera. Raut wajah mereka nampak panik dan cemas. Saya dapat memahami saat-saat kritis kebutuhan darah yang sesegera mungkin, yang akan menyelamatkan nyawa mereka yang membutuhkan darah, entah para korban kecelakaan, ibu yang harus mendadak operasi caesar, penderita kanker stadium lanjut dan penderita thalassemia.

Stok darah nyaris kosong di PMI, sementara menurut WHO stok darah nasional idealnya 2 persen dari jumlah penduduk satu negara. Saat masa normal saja stok darah nasional Indonesia tidak pernah mencukupi standar ideal yakni 2 persen dari jumlah penduduk, tentu bisa dipahami bagaimana kondisinya saat masa pandemi.

screenshot-20210225-070023-gallery-6036e9d9d541df65256d6942.jpg
screenshot-20210225-070023-gallery-6036e9d9d541df65256d6942.jpg
Mari kita mendonorkan darah kembali secara sukarela, jangan khawatir PMI menerapkan standar protokol kesehatan.

Donor darah dapat menyelamatkan 3 nyawa sesama. "We cannot give life, but we can safe life".

OooovipooO

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun