Mohon tunggu...
Akbar Insani
Akbar Insani Mohon Tunggu... -

Murid Semesta Raya Belajar adalah Gerakan Konkrit tak ingin kaya raya, cukup kaya saja saya lebih ingin bahagia raya! amiiin

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik adalah Mata Kuliah Seni Manajemen

13 Januari 2019   01:50 Diperbarui: 13 Januari 2019   03:59 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak akan pernah selesai badai berlalu

ketika ujung kekuasaan dikapitalisasi oleh lingkaran politisi2 hebat (lawas, tjah politik lek!) seperti yang bisa kita lihat di televisi dan media lainnya

mereka banyak tumbuh dan makin menjamur.

kualitas mereka tidak sembarangan

jelas Cerdas, berilmu tinggi, berpengalaman, dan bahkan sedikit yang dapat sebutan abadi "prof"

tapi... ko

Tak akan? ckck

enteng,. bicaramu ngawur! Tjahyo ngegas I

"ini bukan persoalan sentiment kelas mas, ini persoalan cara pandang!" sahutku rodo kemaki (artinya : agak sombong)

Sejenak diam penuh ketenangan memang cukup membantu dalam berusaha menguasai suasana psikis lawan bicara.

Siapa yang tak mengakui catatan Pakde Jokowi? keunikannya dalam mengambil langkah itu lho mas

beliau memiliki karakter yang tak banyak orang bisa mudah terbiasa memahami

ia mampu menelaah tanpa berkompromi.

...................................................................

...................................................................

10menit diam.........................................meletakkan handphone yang daritadi dipijitin mulu

maksutmu pie ?! tjahyo ngegas II

maksutku hal ini positif mas, Pakde Jokowi adalah bukti riil bahwa 

politisi handal tidak berasal dari para pakar politik, politikus, aktivis sok politik

yang selalu asyik terjebak hanyut sehingga lupa

tradisi dan kebiasaan perang antar sesama tak akan pernah mengantarkan kita pada ujung kebaikan

tak ada habisnya.... terus menerus menjual hari esok tak tak dimengerti

terbiasa dan menjadi sebuah trofi kebanggaan........katanya 

sudah baca bukunya.......? *woi pembaca

saya belum! hehe

PART 1

selesai..

Setelah membuat 2 cangkir kopi gampang

gerak cepat saya kembali ke meja diskusi yang tidak berbentuk bundar

dengan tetap masih memasang wajah sok aktivis tak berhadapan antar muka menghindari kontak mata (no face to face)

 (peran aktivis ki ternyata susah kampret)

Sing penting yakin katanya man? sahutku dengan nada koya koya kates mencoba mencairkan suasana stelah agak lama meneng2an (diem2an).. hening... udara semakin dingin sedingin kopi gampang ku

*gedebug..... suara tas jatuh dari kursi sebelah, setelah kulihat tenyata,

pamanku membawa sayur dan buah didalam tas ranselnya.. aku kaget dan

seketika saya sadar, saya menyesal kena jebakan offside karena dzalim mendominasi pembicaraan rak mutu ini.

tapi ko terus menimpali. *agar selesai

'Pakde jokowi terbiasa mengatasi persoalan dengan metode unik (berbeda), berangkat dari cita cita sederhana

pola pikir dan cara pandang beliau secara utuh mengakar bebas dan berkembang dalam diri, open mind its ok if it difficult

tanpa terlalu banyak ang aing eaing aing ong kompleks! 

Alhamdulilah Pakde pun cepat menyadari, kalo justru kebiasaan menghitung tujuh langkah kedepan dalam ilmu politik catur

*apabila tak kuat maqom nya

seringkali malah menjadi boomerang 

maut bergerigi tajam dan jahat! (sambil menambah bau hio penyemangat aktivis organisasi pergerakan) 

Kebiasaan2 ini hanya menambah buruk suasana psikologis seseorang

yang semakin lama makin merasa mahir berhitung untung dan rugi

tentunya dengan formula aneh, deret matrix kode mako disajikan secara ilmiah namun tetap

penuh ketidakpastian

*hehe susahnya nyari duit bro hargai orang tuamu!

 

celakanya

kebiasaan buruk inilah yang juga menjadi bibit penyakit yang akan tumbuh subur sehingga aktif menghasilkan hormon

perasaan cemas,curiga karena sering berspekulasi, ge er, tuduhan konspirasi, ketakutan dan akhirnya memendam perasaan benci

berujung pada penyiksaan nurani sehingga kita terbiasa

dan akhirnya

Mati ?? Tjahyo ngegas III

Karakter dan Mental seorang relawan jokowinners, minimal!

harus kita buktikan ke seluruh dunia

bahwa 

adalah ujung dari kekuatan besar yang harus kita jaga

gejolak tenang tak melahirkan manajer hebat

cara pandang rumit tak menghasilkan politisi dengan pola pikir sederhana

sebagai seorang ekonom

manajer dipaksa harus mampu mengurai permasalahan2 dengan lebih sederhana

taktis, efisien dan efektif

semakin tertekan semakin besar daya lawan

semakin susah kere semakin kreatif

itulah yang menjadi prinsip dasar pengusaha yang abis kena libas seperti saya, hehe

apa yang menjadi persoalan bangsa selama 73 tahun ini

membaca data, merekam hikmah persitiwa, dan berpikir realis

hashtag #singpentingyakin #jokowinnersjateng1

(sial, padahal saya sudah ngomong panjang lebar tapi gak didengerin.. t*ik !)

(damn !, I'VE TALKED A LONG WIDTH BUT HE WAS NOT LISTENING.. 

excrement

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun