Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Toleransi Melalui Dialog Lintas Iman

19 April 2023   18:25 Diperbarui: 19 April 2023   18:31 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Selamat pagi Mbak Luna. Panjenengan berkenan kah berbagi pengalaman iman pada anak muda Katolik? Sabtu siang 15 April 13.00 sd 15.00 di Syantikara dekat Panti Rapih. Konsepnya ngobrol biasa saja." 

Begitulah chat WA yang saya terima dari Romo Bobby pada hari Jumat pagi, sehari sebelum hari-H. Reaksi saya saat itu antara kaget, overthinking tapi penasaran dan tertarik.

Kaget karena tidak menyangka bahwa saya yang diundang. Masih mending kalau saya diundang sebagai peserta yang datang, duduk manis, mendengarkan dan bertanya kepada narasumber jika diperlukan. Ternyata saya malah menjadi salah satu dari tiga narasumber.

Tiga narasumber itu adalah saya, Bhikku A.S.K Thittasaddho (hadir secara virtual) dan Romo Bobby. 

Adapun pesertanya adalah anak-anak muda Katolik (yang hadir di tempat, yaitu di Syantikara Rumah Pembinaan Carolus Borromeus) dari paroki se-Kota Yogyakarta dan ada pula yang menghadirinya secara virtual melalui Zoom Meeting. 

yang hadir melalui zoom-tangyar dari Edward Horas
yang hadir melalui zoom-tangyar dari Edward Horas

peserta yang hadir di lokasi (ice breaking sebelum materi)-dokumentasi panitia
peserta yang hadir di lokasi (ice breaking sebelum materi)-dokumentasi panitia

Sebagai muslimah dengan kualitas iman dan ilmu agama yang sangat dangkal, undangan ini jelas membuat saya overthinking. Bukan overthinking karena takut bakal oleng dan pindah agama lho ya. Saya hanya takut tidak bisa menjelaskan dengan baik sehingga sulit dipahami oleh peserta. 

peserta yang hadir di lokasi-dokumentasi panitia
peserta yang hadir di lokasi-dokumentasi panitia

Saya bukan ustadzah, bukan anak ulama dan bukan anggota organisasi keislaman seperti NU atau Muhammadiyah. Bukan pula alumni pondok pesantren atau pernah menimba ilmu di jurusan-jurusan keagamaan. Itu sebabnya, untuk mencegah agar peserta tidak berekspektasi terlalu tinggi, saya sampaikan saja hal tersebut sebagai disclaimer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun