Saya memang mengawali kehadiran di Kompasiana dengan karya cerpen. Ini adalah minat saya sejak masih remaja.
Tetapi kemudian saya juga menulis artikel ringan keseharian. Bagaimana pengalaman sebagai seorang ibu jika dihubungkan dengan Topik Pilihan yang diajukan admin.
Layaknya buku diary, hampir setiap hari saya meng-klik situs beyond blogging ini dan menulis.
Saya berbagi kisah dan tips seputar merawat anak, baik ketika masih balita maupun saat mereka beranjak remaja.
Untuk ini, admin Kompasiana berbaik hati menyematkan label Artikel Utama sampai jumlahnya mencukupi ketentuan untuk mendapatkan centang BIRU, berikut reward sebagai uang jajan. Sudah pasti saya dan keluarga merasa senang.
Tetapi, untuk tahun kedua saya tidak lagi menulis mengikuti Topik Pilihan. Saya sengaja mengubah konsep menulis menjadi cerita fiksi saja. Cerpen.
Alasannya, saya ingin meneruskan cita-cita saya saat remaja, dan menambah jam terbang untuk berlatih.
Maka saya pun menulis cerpen dan hanya sedikit menulis artikel lainnya.
Sampai minggu kedua November 2022, terhitung hanya 68 judul cerpen dalam akun pribadi dan 3 judul dalam akun komunitas.
Atau rata-rata 6-7 judul cerpen saja setiap bulannya. Sementara artikel lain berjumlah 44 judul, atau rata-rata 4 judul saja setiap bulannya.
Artinya, selain karena kendala sekolah tatap muka yang menyita sebagian waktu untuk mengantar-jemput anak kami sekolah (yang mengakibatkan jumlah konten menjadi sangat minim), saya harus menerima konsekuensi bahwa, menulis cerpen tidak mudah meraih label Artikel Utama dan view atau keterbacaan juga sangat kurang. Dengan kata lain reward pun melayang.