Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Evaluasi dan Refleksi 2022 dan Resolusiku 2023

8 November 2022   07:00 Diperbarui: 8 November 2022   07:53 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Sebuah tugas berharga yang diselesaikan dengan sukses, jauh lebih bernilai dibandingkan dengan ratusan tugas yang baru rampung sebagian." - Malcolm S. Forbes

Kata bijak di atas terukir terus dalam hati sanubariku. Di usia yang tak muda lagi, seolah-olah jam terus maju tanpa bisa dihentikan. Tetapi tugas-tugas utama sudah diselesaikan, namun, tugas di depan masih tetap ada.

Apakah tugas di depan itu?

Sebelum menengok tugas di depan (tahun 2023), ada tugas di belakang yang sudah saya selesaikan di tahun 2022. Tahun 2022 sudah hampir selesai, tinggal 2 bulan lagi. Tiap tahun sebelum mengakhiri tahun, biasanya refleksi itu saya kerjakan. Cukup dengan mengingat dan menuliskan untuk mengevaluasi apakah sudah sesuai dengan tujuan hidup saya.


Awal tahun 2022 merupakan kegembiraan saya karena bersama penulis dari Komunitas 50, kami berhasil menyelesaikan satu buku antologi yang berjudul “Puspa Ragam Kisah Inspiratif Warga 50+”.

Kisah tentang berbagai pengalaman dari para penulis yang usianya sudah memasuki senior atau 50+. Pengalaman berbagi tentang nilai atau value kehidupan yaitu kemurahan hati, integritas dan rahmat.

Perjalanan penulisan yang cukup panjang dimulai dari Oktober 2021 hingga Maret 2022 sungguh membuat hati cukup lelah. Tantangan bahwa ingin tidak meneruskan jadi kendalanya.

Ketika peluncuran buku di atas diadakan, saya ikut terlibat dalam kepanitiaan . Baru sekali ini saya ikut menjadi Event organizer online yang sangat berbeda dengan Event organizer offline. Hampir satu bulan lebih, panitia bekerja cukup keras . Rencana kerja yang sangat detail dan berbagai kendala pun diantisipasi. Begitu webinar peluncuran buku selesai, hati terasa “plong” dan puas atas hasil jenih payah kerja tim yang cukup melelahkan.

Setelah selesai penulisan buku antologi, ternyata ada tugas lain yang menanti. Saya melamar magang untuk “SEO Content Writer” di sebuah agency digital. Setelah proses seleksi dan interview, saya diterima.

Selama 6 bulan, saya harus berkomitmen untuk belajar dan bekerja di perusahaan itu. Belajar tentang teknologi yang kurang saya sukai. Namun, watak saya adalah sesuatu yang tidak mungkin harus bisa jika ada kemauan keras.

Akhirnya, saya berhasil menyelesaikan semua tugas dengan baik meskipun menurut CEO hasil karya kami belum optimal.

Suatu prestasi yang sekecil apa pun saya hargai karena pencapaiannya pun tidak mudah.

Jelang akhir Oktober 2022, saya mendapat undangan untuk “talk show” tentang “Learn from The Best” dari Kompasiana. Kesempatan emas yang tidak saya sia-siakan. Saya datang pertama kalinya acara on site dari Kompasiana di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Medan Merdeka Selatan.

Saya datang lebih cepat dari waktu yang ditetapkan. Di sana saya bertemu dengan salah satu nara sumber yaitu Ibu Christie Damayanti. Berbincang dengan beliau membuat saya terhenyak. Seorang survivor stroke yang masih belum pulih 100%, tetapi daya juang dan kemauan yang keras untuk tetap menyalakan literasi menulis kepada siapa pun, khususnya kepada kaum disabilitas.

Dalam kondisi fisik yang tidak sempurna karena beliau masih menggunakan kursi roda, beliau masih mampu menghasilkan 61 buku. Suatu karya yang boleh dikatakan hebat sekali. Keterbatasannya untuk bisa menulis dengan baik, banyak kesalahan saat menulis, tapi tidak menjadi penghambat baginya untuk tetap lanjutkan tekad menulisnya.

Di acara itu saya bertemu banyak kompasianer, salah satunya adalah Ibu Siska Dewi. Beliau juga memberikan kepada saya hadiah yang berharga yaitu satu buku. Buku yang berjudul “Aksara Bermakna”. Buku itu merupakan bunga rampai kedua Inspirasiana, dihasilkan oleh beberapa penulis dari Inspirasiana maupun sahabat dari Tim GLS SMPN 2 Cilandak.

Buku sudah hampir habis saya baca. Inspirasi-inspirasi yang timbul dari beberapa karya yang telah dihasilkan oleh teman-teman saya jadi rujukan untuk menginjak tahun 2023 dengan lebih optimistis.

Resolusi 2023

Terus terang saya tak punya gambaran jelas apa yang akan saya lakukan untuk tahun 2023. Tapi satu hal yang pasti saya akan tetap jadi penulis yang aktif , berkontribusi di semua platform yang inspiratif, termasuk inspirasiana sudah masuk dalam target saya.

Ada satu hal lagi, selain menulis, pengin bekerja sama dengan mereka yang punya proyek sosial seperti mengajar anak pemulung, proyek tentang Kesehatan mental.

Volunteer di proyek Kesehatan mental saya inginkan karena saya sudah mendapat bekal webinar tentang Kesehatan mental yang bisa diterapkan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga saja resolusi 2023 dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tuntunan Tuhan . Bagi saya, Tuhan itu penting karena saya tak mampu mengembangkan talenta jika Tuhan tak menghendakiNya.

Tangerang Selatan, 4 Nopember 2022

Ina Tanaya

Kompasianer: https://www.kompasiana.com/www.inatanaya.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun