Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Syair yang Mengalir Deras

22 Oktober 2022   11:45 Diperbarui: 22 Oktober 2022   11:48 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syair yang mengalir deras | sumber foto: Pixabay

Sewindu menjelang,
Syairmu telah menempuh jalan panjang.
Kukira engkau telah bertemu
Dia yang meramu namamu tanpa ragu

Kupikir aku mampu menolak syair
Kemarin bersama titik-titik tak beralasan
Berhamburan pada awan berwarna abu

Karena syair mengalir bagai air
Meski hanya dalam sanubari
Karena syair bagai angin berhembus
Yang tak pernah pupus

Mengalir tak henti dengan tulus
Terus-menerus
Berhembus memberi kesejukan
Bagi jiwa hampa tanpa harapan

Di suatu hari saja. Ketika...
Kau gugup menutup katup malu
pada anak-anak syair dan lagumu yang tak lagi lugu
Lebih seperti kelu,
Bahkan mungkin pula terdengar lucu

Pada panggung hiburan
Syairmu berkumandang lantang
Menantang para badut berjuang
membawa kelewang syair
Kata-kata setara pedang bermata dua

Di hadapan angin badai
dan lilin-lilin yang sibuk mencari kegelapan
Engkau mulai renta bersama
syairmu yang telah beranjak tua

Syair merdu lahir dari kecap aksara
Terus mengalir membebat makna
Lekat dalam selaksa asa
Asa berbalut mesra dalam raga

Syair menebar pesona harumnya
Seperti puspa yang tak menampik rinai hujan
Terus menggelora untuk insan yang haus aksara

Menutup senjakala dalam balutan aksara bermakna
Erat rasa dalam pena yang merenda
Kalam terus bergerak tanpa jeda
Tetaplah abadi mencipta karya
...

Puisi kolaborasi Sahabat Puisi untuk Inspirasiana
19 Oktober 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun