Hari itu guntur ternyata sabung menyabung mengejutkannya. Pengakuan Dolly, dan berita duka itu, Fanny begitu sulit meyakinkan diri untuk memercayainya.
Geld pergi untuk selamanya? Fanny merasa harinya akan berakhir segera.
***
Selama ini, ia tidak tahu untuk apa ia hidup. Ia merasa kehidupan hanya sandiwara yang penuh kepahitan. Ia merasa dunia terlalu kejam padanya.
Jika bukan karena Geld, ia tidak akan pernah merasakan indahnya kasih. Karena Geld, ia mulai belajar mencintai kehidupan.
Tapi kenapa kehidupan tidak mau bersahabat dengannya? Kenapa Geld harus pula direnggut dari sisinya? Sanggupkah ia menjalani hari-hari panjang yang sepi, menghadapi hidup yang keras, tanpa Geld, orang yang mengasihinya?
Pukulan itu terlalu berat. Fanny tiba-tiba merasa sekelilingnya gelap gulita. Ia tidak tahu lagi apa yang terjadi kemudian.
***
Bersambung ke: Terbanglah Camar (V)
Siska Dewi untuk Inspirasiana
Cerpen ini telah dimuat di Album Cerpen “Mitra” edisi khusus September 1985