Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terbanglah Camar (IV)

25 Oktober 2022   11:45 Diperbarui: 31 Oktober 2022   05:17 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terbanglah camar | Foto: Wirestock/Freepik

Hari itu guntur ternyata sabung menyabung mengejutkannya. Pengakuan Dolly, dan berita duka itu, Fanny begitu sulit meyakinkan diri untuk memercayainya.

Geld pergi untuk selamanya? Fanny merasa harinya akan berakhir segera.

***

Selama ini, ia tidak tahu untuk apa ia hidup. Ia merasa kehidupan hanya sandiwara yang penuh kepahitan. Ia merasa dunia terlalu kejam padanya.

Jika bukan karena Geld, ia tidak akan pernah merasakan indahnya kasih. Karena Geld, ia mulai belajar mencintai kehidupan.

Tapi kenapa kehidupan tidak mau bersahabat dengannya? Kenapa Geld harus pula direnggut dari sisinya? Sanggupkah ia menjalani hari-hari panjang yang sepi, menghadapi hidup yang keras, tanpa Geld, orang yang mengasihinya?

Pukulan itu terlalu berat. Fanny tiba-tiba merasa sekelilingnya gelap gulita. Ia tidak tahu lagi apa yang terjadi kemudian.

***

Bersambung ke: Terbanglah Camar (V)

Siska Dewi untuk Inspirasiana

Cerpen ini telah dimuat di Album Cerpen “Mitra” edisi khusus September 1985

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun