Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terbanglah Camar (III)

24 Oktober 2022   11:45 Diperbarui: 25 Oktober 2022   11:50 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terbanglah camar | Foto: Wirestock/Freepik

Sebelum membaca lebih lanjut, silakan baca dua bagian sebelumnya: Terbanglah Camar (I), Terbanglah Camar (II)

Tetapi empat hari yang lalu, semuanya berubah. Fanny baru saja keluar dari elevator ketika melihat Geld sedang berbincang dengan seorang gadis cantik. 

Mereka begitu akrab, begitu mesra, dan gadis itu begitu manja kepada Geld.

Fanny menyaksikan adegan itu dengan dada bergemuruh. Jadi Geld yang dikaguminya ternyata tidak lebih dari seekor serigala berbulu domba. 

Jadi kebaikan Geld kepadanya selama ini hanya sandiwara. Jadi kata-kata Geld, semua penghiburan dan nasihat yang selama ini diberikan Geld, hanyalah racun yang keluar dari mulut seekor ular berbisa.

Bodohnya kau, Fanny. Ia memaki diri sendiri. 

Kau biarkan dirimu terbuai oleh semua kebohongannya. Kau biarkan ia mengayunkan mimpimu tinggi-tinggi. Lihatlah, sekarang ia telah membawamu ke tepi jurang gelap yang maha dalam dan siap melemparkan kau ke sana.

Fanny merasa bumi berguncang hebat. Ada bara api kemarahan, ada ledakan-ledakan kebencian, juga ada letupan-letupan penyesalan dan seribu satu macam perasaan yang mengobrak-abrik dada, jantung, dan hatinya.

Semua terjadi begitu tiba-tiba dan tak terduga. Dengan setengah berlari, ia melewati Geld dan gadis itu, menuju mobilnya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun