Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Melewati Deru Prahara (IV - Tamat)

9 Oktober 2022   06:00 Diperbarui: 9 Oktober 2022   06:02 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum membaca lebih lanjut, silakan baca tiga bagian sebelumnya:

Melewati Deru Prahara (I)

Melewati Deru Prahara (II)

Melewati Deru Prahara (III)

Febi terjaga ketika matahari mulai mengintip dari sela-sela jendela kamarnya. Disibakkannya tirai dan dibukanya daun jendela lebar-lebar.

Lima belas menit kemudian, Febi sudah berada di meja belajarnya. Febi baru saja menutup doa ketika kepala Ferry, kakaknya, muncul di depan pintu.

“Pagi, Nona manis.” Ferry tersenyum sambil mengedipkan sebelah mata. “Lama benar sih sarapannya?”

Sambil tertawa kecil, Febi menjawab. “Maaf, Fer. Tetapi sarapan pertama pagi ini nikmat sekali, bukan? Aku sampai melupakan kakakku yang selalu kelaparan setiap pagi sebelum makan nasi.”

Ferry tertawa. “Mestinya aku yang minta maaf, Nona. Pagi ini aku tidak dapat menunggumu untuk makan bersama.”

“Lho, kenapa?” Febi mengikuti langkah kakaknya ke luar kamar.

Baca juga: Angelia

“Ada sarapan kedua yang lebih nikmat yang menunggumu di sana, Nona.” Ferry menunjuk ke ruang tamu.

Baca juga: [RTC] Rahasia Ayah

Kening Febi berkerut.

“Jangan melamun!” Ferry menepuk pipi adiknya. “Kasihan dia menunggumu terlalu lama.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun